Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) mencatatkan kinerja unitlink obligasi lebih unggul pada tahun 2020. Dalam waktu setahun, penjualan unitlink obligasi naik sebesar 32,7% atau menjadi Rp 1,83 triliun.
Berdasarkan data laporannya, unitlink obligasi domestik memiliki imbal hasil lebih besar di antara unitlink lainnya yaitu sebesar 12,15% atau naik 1,27% dari tahun sebelumnya. Tak hanya itu, imbal hasil dari unitlink obligasi syariah juga mengalami kenaikan 0,93% atau menjadi 11,84%
Bukan tanpa sebab, hal ini dikarenakan kinerja indeks IBPA yang juga lebih baik dari IHSG selama tahun 2020. Dalam waktu setahun, indeks IBPA meningkat 14,38% sedangkan IHSG mengalami koreksi sebesar 5,09%.
Head of Investment Communication & Fund Development Allianz Life, Meta Lakhsmi Permata Dewi menjelaskan bahwa kinerja unitlink sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar yang terjadi.
“Kalau dilihat, untuk fund dengan underline obligasi memberikan return yang lebih positif dibandingkan yang equity,” ujar Meta dalam keterangan resmi, Selasa (9/3).
Baca Juga: Ada pandemi, perusahaan asuransi optimalkan pemasaran secara digital
Unitlink di pasar saham internasional juga mencatat imbal hasil yang positif. Seperti contoh, produk SmartWealth Dollar Equity All China Fund memberikan imbal hasil mencapai 48,89% dan SmartWealth Dollar Asia Pacific Fund yang memiliki imbal hasil sebesar 36,86%.
Meta mengungkapkan kondisi pasar ekonomi di beberapa negara mengalami proses perbaikan yang lebih cepat. Menurut Meta, proses perbaikan ekonomi berjalan lebih cepat di China dan Asia Pasifik.
“Ini sejalan dengan kinerja dengan masing-masing tiap negara,” tambah Meta.
Meskipun demikian Head of Fixed Income Portfolio Allianz Life Indonesia Fitri Lindawati Lubis memprediksi bahwa imbal hasil unitlink obligasi di tahun 2021 tidak sebesar tahun sebelumnya. Hal ini berkaitan dengan estimasi penurunan yield obligasi menjadi 5,75% karena pembelian agresif dari beberapa bank sudah terjadi di tahun lalu sehingga minim support.
“Tahun ini masih akan memberikan return sekitar 6,5%,” ujar Fitri.
Selanjutnya: Terus naik, pembayaran klaim Covid-19 diperkirakan capai Rp 1 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News