Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) menyebut gejolak geopolitik, seperti konflik Iran-Israel, dapat memengaruhi kinerja unitlink perusahaan. Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia Ni Made Daryanti menerangkan sentimen geopolitik, seperti konflik Iran-Israel, menyebabkan kondisi pasar modal global dan Indonesia mengalami gejolak, sehingga volatilitas juga meningkat.
"Volatilitas itu turut mempengaruhi pasar saham dan pasar obligasi, efeknya kinerja unitlink Allianz pada seluruh kelas aset turut berpengaruh," ungkapnya kepada Kontan, Kamis (17/7).
Selain peningkatan volatilitas pasar, Made mengungkapkan dampak utama lainnya dipicu adanya arus keluar dana asing dan kenaikan harga minyak. Dia menyebut besaran dampak volatilitas itu bervariasi tergantung pada kelas asetnya. Aset dengan risiko lebih tinggi, seperti saham, cenderung lebih rentan mengalami koreksi yang lebih dalam.
"Meskipun demikian, pasar memiliki kemampuan untuk beradaptasi. Seiring dengan berkurangnya eskalasi konflik akan membuat kinerja pasar modal membaik, pada akhirnya unitlink berbasis saham meningkat kembali secara perlahan, meski tensi geopolitik masih berlangsung," tuturnya.
Baca Juga: Pendapatan Premi Allianz Life Tumbuh 4% pada Mei 2025
Untuk mengantisipasi hal itu, Made menyebut portfolio manager perusahaan terus memantau perkembangan dan menyesuaikan strategi untuk menavigasi kondisi yang dinamis tersebut.
Secara keseluruhan, Made memproyeksikan kinerja unitlink akan tetap positif, meski terdapat beberapa risiko yang perlu diperhatikan hingga akhir tahun ini. Risikonya, yaitu adanya perlambatan ekonomi global di tengah ketidakpastian negosiasi tarif dagang yang masih akan berlangsung dalam beberapa waktu mendatang.
"Kondisi itu berpotensi menekan kinerja aset berisiko seperti saham, tetapi dapat mendorong permintaan terhadap aset dengan risiko yang lebih rendah, seperti obligasi," katanya.
Baca Juga: Allianz Life Catat Hasil Investasi Rp 31 Miliar hingga Mei 2025
Made meyakini dengan berbagai kondisi ekonomi, peluang investasi selalu ada untuk dapat memberikan imbal hasil yang baik dan optimal untuk unitlink obligasi, pasar uang, campuran, dan saham.
Mengenai kinerja, data Infovesta per Juni 2025, mencatat rata-rata imbal hasil (return) unitlink berbasis pendapatan tetap menjadi yang tertinggi sebesar 3,17%. Adapun unitlink berbasis saham menjadi yang terendah kinerjanya per Juni 2025, dengan rata-rata imbal hasil terkontraksi 1,84%.
Baca Juga: Kinerja Unitlink Saham Tertekan di Juni 2025, Allianz Life Beberkan Prospeknya
Selanjutnya: BI Rate Turun Jadi 5,25%, Bank Pertimbangkan Pangkas Bunga KPR Nonsubsidi
Menarik Dibaca: Jawab Kebutuhan Wanita, Kérastase Luncurkan Produk Perawatan Rambut Gloss Absolu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News