Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Syariah) akan menggenjot produk tradisional pada tahun depan. Adapun Allianz Syariah resmi melakukan spin off terlebih dahulu sebelum batas akhir ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2026.
Direktur Utama Allianz Life Syariah Indonesia Achmad Permana mengatakan secara bertahap akan membesarkan produk tradisional selepas melakukan spin off.
"Kami akan garap balik ke tradisional melalui segmen menengah ke bawah dan kami akan memunculkan produk tradisional pada awal tahun depan," ucapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (16/11).
Baca Juga: Allianz Syariah Beberkan Keuntungan Spin Off UUS Lebih Awal
Achmad tak memungkiri selama ini portofolio didominasi oleh produk unit link. Dia menjelaskan sebelum melakukan spin off, produk unit link mendominasi sekitar 85% dari keseluruhan Allianz Life dan Allianz Syariah.
Dia berharap dengan memfokuskan menggarap produk tradisional, maka proporsi unit link bisa ditekan ke depannya. Achmad mengatakan unit link nantinya akan pergi ke segmen yang menengah ke atas sehingga tradisional untuk menengah ke bawah.
Sebagai informasi, per kuartal III-2023, Allianz Syariah mencatatkan pertumbuhan yang positif untuk Annualized Premium Equivalent (APE) sebesar 47%, dengan pangsa pasar sebesar 22,8%.
Baca Juga: Patuhi Aturan Spin Off, Allianz Resmi Luncurkan Allianz Syariah
Adapun pendorongnya berasal dari dua kanal distribusi utama, yaitu Keagenan dan Bancassurance. Untuk pertama kalinya secara APE, Allianz Syariah menempati peringkat pertama asuransi syariah di Indonesia.
Pada periode yang sama Allianz Syariah telah mendistribusikan total santunan asuransi (klaim) dan pembayaran manfaat sebesar Rp 890 miliar, yang mana 61% dari jumlah tersebut merupakan santunan asuransi atau klaim, sebagai perwujudan dari prinsip tolong-menolong antarpeserta asuransi syariah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News