Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Amar Indonesia Tbk atau Amar Bank melalui kuartal pertama 2021 dengan baik. Bank bersandi saham AMAR ini membukukan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar Rp 82 miliar atau meningkat 37,39% dibanding dengan kuartal IV 2020 yang tercatat sebesar Rp 60 miliar.
Hal ini dipengaruhi penyaluran kredit yang meningkat sejak akhir tahun 2020 sehingga mendorong pertumbuhan pendapatan bunga. Selain itu, biaya dana (cost of fund) yang turun juga turut berkontribusi terhadap profitabilitas.
Hingga, kuartal I 2021, portofolio kredit Amar Bank tumbuh sebesar 2,85% dari akhir tahun 2020 yaitu dari Rp 1,72 triliun menjadi Rp 1,76 triliun.
“Walaupun pertumbuhan ekonomi nasional tetap terkontraksi sebesar 0,74%, Amar Bank terus mendukung masyarakat dan UMKM yang membutuhkan pinjaman dengan tetap memperhatikan kualitas dari calon debitur,” ujar Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian dalam keterangan tertulis pada Senin (31/5).
Baca Juga: LPS memangkas suku bunga penjaminan 25 bps menjadi 4%
Sedangkan, dana pihak ketiga (DPK) meningkat dari Rp 2,9 triliun pada akhir tahun 2020 menjadi Rp 3,3 triliun pada kuartal I 2021. Sehingga likuiditas bank tergolong baik dengan liquidity coverage ratio (LCR) pada kuartal I 2021 tercatat sebesar 1.681,39%.
Dengan kondisi likuiditas tersebut dan CAR yang relatif tinggi sebesar 37,63%, Amar Bank memiliki ruang yang lebih besar untuk menyalurkan kredit tentunya dengan tetap mengedepankan asas kehati-hatian. Bank ini juga melihat adanya sentimen positif dari kalangan pengusaha untuk meningkatkan kinerja bisnis yang tertunda dan konsumsi masyarakat yang perlahan turut meningkat.
Namun demikian, pertumbuhan ini tidak membuat Amar Bank kehilangan kewaspadaan terhadap kondisi perekonomian kedepannya. Walaupun vaksin sudah mulai didistribusikan, perekonomian masih secara perlahan menunjukan perputaran balik yang positif. Selama kuartal I 2021, Amar Bank tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan dari karyawan, sehingga langkah-langkah mengurangi risiko penyebaran COVID-19 masih terus dilakukan.
“Ke depannya, kami akan terus berinvestasi pada pengembangan sistem, teknologi dan sumberdaya manusia. Selain itu, kami juga akan terus menjaga dengan baik pelayanan terhadap nasabah secara digital melalui produk Tunaiku dan Senyumku (mobile-only digital bank). Kami bekerja tidak hanya untuk menyediakan akses ke layanan perbankan, tetapi juga menciptakan pengalaman yang dapat memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat,” ujar Vishal Tulsian.
Selanjutnya: OJK terus menjaga sektor jasa keuangan tetap stabil di tengah upaya pemulihan ekonomi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News