Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna meningkatkan kinerja dana pemberi pinjaman (lender), PT Amartha Mikro Fintek bakal meluncurkan layanan reksa dana dalam waktu dekat. Chief Risk and Sustainability Officer Amartha Aria Widyanto menyatakan bila tidak ada aral melintang, layanan ini akan meluncur pada Maret 2020
"Layanan reksadana ini dihadirkan dengan tujuan agar dana lender agar tidak mengangur. Juga memberikan pilihan produk bagi lender dalam mengoptimasi return yang didapatkan dari pendanaan di platform Amartha," ujar Aria kepada Kontan.co.id pada Selasa (18/2).
Baca Juga: Gandeng Mandiri Manajemen Investasi, KoinWorks tawarkan produk reksadana ke lender
Guna menjalankan layanan ini, Aria bilang telah menggandeng mitra bisnis Principal sebagai Manajer Investasi (MI). Juga bekerja sama dengan TanamDuit sebagai agen penjual efek reksa dana (APERD) yang telah berizin dari regulator.
"Principal adalah MI yang memiliki tujuan sejalan dengan Amartha, yaitu memastikan manajemen Asset seorang individual memiliki dampak berarti dalam pencapaian sustainable development goals (capaian tujuan pembangunan berkelanjutan)," tambah Aria.
Ia menyebut TanamDuit adalah APERD dengan kemampuan teknologi yang matang dan sesuai menjadi partner Amartha sebagai sebuah fintech.
Memang secara aturan Otoritas Jasa Keuangan, saldo kas lender pada akun P2P lending tidak diperbolehkan mengendap lebih dari dua hari atau yang lebih dikenal dengan istilah ‘T+2’. Agar dana lender tersebut tidak menganggur, maka P2P lending menawarkan kepada lender untuk menempatkan dana itu ke reksa dana agar mendapatkan imbal hasil lagi.
Baca Juga: Gandeng Tanamduit, Akseleran akan tawarkan reksadana kepada lender
Adapun hingga saat ini Amartha telah menyalurkan total pinjaman senilai Rp 2,03 triliun. Pinjaman itu disalurkan kepada 431.331 peminjam (borrower) wanita pengusaha mikro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News