Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
Sementara itu, hingga saat ini, Amartha beroperasi di lebih dari 19.000 desa di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Amartha mengelola lebih dari 900.000 wanita micropreneur dan telah berhasil mengucurkan lebih dari lima triliun rupiah (US$ 350 juta).
Andi Taufan Garuda Putra, Founder & CEO Amartha menjelaskan, pengoprasian Amartha mencakup sistem hybrid, yang menggabungkan strategi online dan offline.
Dalam strategi online, pihaknya menerapkan machine learning dan kumpulan data yang relevan untuk membentuk model penilaian kredit yang akurat bagi peminjamnya, serta menggunakan sejumlah metrik untuk memastikan tingkat utang mereka seimbang dan berkelanjutan.
"Dalam strategi offline, kami mengelola hampir 3.000 agen lapangan untuk memantau dan menyediakan layanan keuangan di desa-desa. Operasi offline menghadirkan peluang yang signifikan untuk digitalisasi di daerah pedesaan. Oleh karena itu, kolaborasi dengan Element ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi efisiensi dan skalabilitas produk dan operasi layanan keuangan kami bagi pelanggan kami,” jelas Andi.
Baca Juga: Amartha Gandeng BPR Hariarta Sedana Salurkan Permodalan Pada UMKM
Dengan berkembangnya fintech di Indonesia, pembiayaan inklusif untuk masyarakat yang kurang terlayani telah menghadirkan peluang skala besar untuk dampak dan pertumbuhan ekonomi yang positif.
Teknologi orientasi, otentikasi, dan keamanan serta anti-fraud digital Element Inc. telah membantu institusi seperti Bank BRI, bank ritel terbesar di negara ini dengan 75 juta pelanggan, dalam menyediakan akses yang aman dan efisien ke layanan keuangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News