kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis obligasi: Tawarkan return kompetitif, EBA SP ritel SMF menarik di pasar


Jumat, 20 Juli 2018 / 19:39 WIB
Analis obligasi: Tawarkan return kompetitif, EBA SP ritel SMF menarik di pasar
ILUSTRASI. Pencatatan EBA-SP SMF-BTN04


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk Efek Beragun Aset Surat Partisipasi (EBA-SP) ritel yang akan diterbitkan oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dalam waktu dekat ini menarik untuk dikoleksi. Instrumen ini menambah pilihan investor individu untuk berinvestasi.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan, saat ini produk EBA melengkapi investasi di surat utang yang sudah ada seperti sukuk ritel maupun obligasi ritel indonesia (ORI) yang diterbitkan oleh pemerintah. Dengan demikian, investor bisa memilih produk sejenis dengan return yang kompetitif.

Harga minimun EBA SP ini sebesar Rp 100.000. Made menyarankan untuk investor agar tidak membeli di batas minimum tadi namun dimulai dari Rp 5 juta agar mendapatkan keuntungan yang maksimal lantaran terpotong pajak dan biaya administrasi.

"Kalau minimum Rp 100.000 saya sarankan jangan karena akan terpotong pajak dan administrasi sehingga return yang didapat kurang maksimal," kata Made ke Kontan.co.id, Jumat (20/7).

Made mencontohkan, apabila EBA SP SMFBMRI01 yang dilepas pada tahun 2016 tenor lima tahun berkupon 9,1%, sehingga masih ada tersisa tiga tahun tenornya. Jika dibandingkan dengan yield surat utang negara (SUN) bertenor tiga tahun saat ini sebesar 7,3%.

"Kalau dihitung-hitung masih menarik di pasar dengan return tersebut," terang Made

SMF menargetkan pelepasan EBA SP ini tahap awal sebesar Rp 40 miliar-Rp 50 miliar. Jumlah ini menurut Made bisa saja tercapai namun memang butuh sosialisasi secara gencar kepada masyarakat.

"Risikonya menurut saya terukur karena ratingnya AAA, dan ini perusahaan pemerintah. Dari sisi likuiditas pun investor jangan khawatir SMF akan menjadi standby buyer," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×