Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
Misalnya, untuk tenor 1 bulan Bank Mayora dan Bank Mega bisa menawarkan bunga sebesar 5,5%. Diikuti Bank Bukopin dengan bunga 5,25%. Lalu di tenor 12 bulan misalnya, Bank Bukopin bisa menawarkan bunga hingga 5,63%.
Namun tentunya, tingkat bunga tersebut sangat bergantung pada besaran nominal dana yang akan disimpan. Kemudian, ada juga Bank Amar yang memiliki program spesial untuk nasabah dengan tawaran bunga sebesar 10% berbentuk tabungan digital, yang dirilis awal tahun 2020.
Direktur Utama Bank Amar Vishal Tulsian bilang pihaknya juga berencana melanjutkan program tersebut. Tetapi segmen utamanya adalah nasabah UKM atau mikro.
"Dengan banyaknya permintaan dari nasabah. Kami akan melanjutkan program ini sambil memperkenalkan fitur baru bagi nasabah. Dengan memanfaatkan bunga berbunga dari produk simpanan ini," terangnya dalam Video Conference di Jakarta, Rabu (26/8).
Tapi perlu diketahui pula, menurut Perencana Keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto, sifat dari penempatan dana deposito adalah untuk menjaga stabilitas dana tunai. Bukan untuk mencari keuntungan.
Baca Juga: Lima bank ini menawarkan bunga deposito paling tinggi
Nah, dalam situasi pandemi seperti sekarang menurutnya instrumen deposito masih sangat menarik. "Karena saat ini yang dibutuhkan adalah dana tunai yang cukup, kalau bisa berlebih. Dan mudah untuk dicairkan. Ketika tujuannya untuk itu, tentu bunga tidak menjadi persoalan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (26/8).
Sebab, berdasarkan sejarahnya tingkat dana di deposito memang selalu di bawah tingkat inflasi. Nah, Eko juga menjelaskan bahwa dalam merencanakan keuangan sebaiknya setiap orang memiliki dana cadangan.
Hitung-hitungan sederhananya adalah minimal enam kali pengeluaran bulanan. Semisal, pengeluaran bulanan mencapai Rp 10 juta, maka minimal dana cadangan setidaknya bisa mencapai Rp 60 juta.
"Idealnya, dari jumlah itu, sepertiganya di tabungan. Kemudian, dua pertiga di deposito," jelas Eko.
Nasabah yang ingin memarkir dananya di deposito juga harus cermat. Pasalnya, saat ini tren bunga deposito terus melandai. Beberapa bankir yang dihubungi Kontan.co.id mengatakan, penurunan bunga dana salah satunya juga dipicu upaya bank menjaga tingkat biaya dana atau cost of fund (CoF). Bank BNI semisal telah merespons kebijakan bank sentral tersebut.
Direktur Keuangan BNI Sigit Prastowo mengatakan dalam satu tahun ini BNI sudah memangkas suku bunga deposito sebanyak dua kali. "Sebagai hasilnya, CoF DPK Bank BNI di semester I 2020 sudah turun 32 bps (basis poin) secara year on year (yoy)," katanya.
Lalu, Direktur Treasury, international Banking and Specialis Asset Management Bank Mandiri Darmawan Junaidi belum lama ini bilang, hingga akhir tahun suku bunga kredit dan suku bunga dana memang berpeluang untuk turun.
Di semester I 2020 rata-rata bunga kredit Bank Mandiri sudah turun 160 bps. Sementara bunga deposito turun 30 bps.
Ke depan, penurunannya kemungkinan akan mengikuti besaran penyesuaian suku bunga acuan BI. "BI benchmark sudah turun dari 4,25% ke 4%. Kami melihat masih ada ruang untuk terus turun," ujarnya belum lama ini.
Darmawan juga memberikan sinyal kalau penurunan akan lebih dulu terjadi pada suku bunga dana pihak ketiga (DPK). Kisarannya antara lain sebesar 25 bps-40 bps.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News