kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Andai BBM naik, BRI yakin kredit tetap bertenaga


Jumat, 15 Maret 2013 / 21:29 WIB
Andai BBM naik, BRI yakin kredit tetap bertenaga
ILUSTRASI. Prediksi Barcelona vs Real Madrid di El Clasico: Blaugrana redam ancaman Los Blancos


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk yakin, keputusan pemerintah untuk mengatrol harga bahan bakar minyak (BBM) dinilai tak akan mempengaruhi kinerja kreditnya.

Namun begitu, BRI akan memantau debitur korporasi yang kemungkinan terpapar akibat dampak kenaikan BBM subsidi tersebut.

Direktur Bisnis Kelembagaan dan BUMN, Rakyat Indonesia (BRI), Asmawi Syam mengatakan, kenaikan BBM tidak memberi pengaruh signifikan terhadap kinerja kredit perbankan. 

"Pertumbuhan kredit tergantung daya beli masyarakat. Kemungkinan daya beli masyarakat tidak kena efeknya," ujar dia.

Namun, Asmawi memperkirakan, debitur yang berasal dari segmen industri atau korporat mungkin terkena efek negatif karena naiknya harga BBM subsidi mempengaruhi operasional perusahaan.

Menurut dia, sektor manufaktur bakal terbebani kenaikan BBM. "Kita akan lihat sejauh mana debitur dari sektor manufaktur mampu melakukan efisiensi untuk kurangi biaya BBM yang naik," imbuh dia.

Asmawi menjelaskan, BRI bakal mengawasi beberapa indikator terhadap debitur korporasi. Pertama, kemampuan efisiensi perusahaan.

Kedua, kemampuan perusahaan melakukan konversi bahan bakar dari BBM ke gas atau batubara. Ketiga, kemampuan perusahaan melakukan diversifikasi produk yang berujung pada penghematan energi.

Sekadar informasi, target pertumbuhan kredit BRI tahun ini sebesar 20%-22% dari pencapaian kredit tahun lalu yang sebesar Rp 348 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×