Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai pemain fintech pemberi pinjaman, Kredivo punya strategi untuk mengantisipasi non perfoming loan (NPL) atau kredit macet di tahun 2023 ini.
VP Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari mengaku bahwa Kredivo didukung oleh teknologi artificial intelligence (AI) buatan sendiri yang dapat menilai kelayakan kredit calon debitur secara real-time berdasarkan data-data digital mereka, sehingga dapat memprediksi kemungkinan adanya kredit macet pengguna sejak proses pendaftaran.
“Kami juga melakukan penagihan yang didukung oleh teknologi AI, sebagai pengingat pengguna mengenai tanggal pembayaran tagihan,” ujar dia kepada Kontan, Sabtu (26/3).
Selain itu, Kredivo juga menerapkan dua prinsip untuk atasi kredit macet, yakni responsible lending dan smart spending.
Baca Juga: Manfaatkan Momentum Ramadan, Investree Tebar Promo untuk Pelaku UMKM
Responsible lending adalah prinsip yang menerapkan bunga rendah di industri yang rasional dan terjangkau, selektif dalam menyalurkan kredit yang dibuktikan dengan tingkat gagal bayar konsumen yang rendah, serta memberikan limit kredit secara proporsional sesuai dengan tenor dan kemampuan bayar konsumen.
Kemudian, smart spending adalah prinsip yang memberikan edukasi pada konsumen agar dapat memanfaatkan pinjaman secara bijak sesuai kebutuhan esensial maupun penunjang produktivitas.
Sebelumnya pada September 2022, Kredivo mencatat rata-rata nilai kredit macet berada di bawah angka 5% setiap tahunnya.
Kredivo juga optimis rasio NPL Kredivo dapat terus bertahan pada level yang dapat ditoleransi meski ada potensi kenaikan NPL di tengah kondisi ekonomi yang tak pasti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News