kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.080   -83,96   -1,17%
  • KOMPAS100 1.055   -15,18   -1,42%
  • LQ45 826   -11,60   -1,38%
  • ISSI 212   -3,57   -1,65%
  • IDX30 424   -5,54   -1,29%
  • IDXHIDIV20 506   -9,70   -1,88%
  • IDX80 121   -1,59   -1,30%
  • IDXV30 125   -1,09   -0,87%
  • IDXQ30 140   -2,34   -1,64%

APPI Sebut Pertumbuhan Industri Multifinance Sulit Mencapai 12% Tahun Ini


Kamis, 05 Desember 2024 / 18:34 WIB
APPI Sebut Pertumbuhan Industri Multifinance Sulit Mencapai 12% Tahun Ini
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sempat menyampaikan pertumbuhan piutang pembiayaan multifinance masih akan sesuai target yang ditetapkan pada 2024, yakni sebesar 10%-12%. Mengenai hal itu, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) justru pesimistis pertumbuhan industri bisa mencapai 12%. 

"Tahun ini, industri mau tumbuh 12% saja berat sekali. Mudah-mudahan bisa tumbuh 10%," ucap Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno saat menghadiri pertemuan anggota APPI di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (5/12).

Suwandi mengatakan rasa pesimistis itu muncul karena dipicu sejumlah faktor. Dia bilang salah satunya karena adanya pemilihan Presiden dan pemilihan Kepala Daerah, yang ternyata berdampak terhadap industri multifinance. 

Baca Juga: Industri Multifinance Hanya Tumbuh Single Digit pada Kuartal III 2024, Ini Sebabnya

Selain itu, Suwandi menyebut faktor penurunan daya beli masyarakat juga berdampak terhadap multifinance. Oleh karena itu, dia berharap agar pemerintah dapat memulihkan daya beli masyarakat.

Suwandi juga menerangkan faktor lainnya, karena melemahnya penjualan otomotif pada tahun ini. Jika dilihat berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional menyusut 15% Year on Year (YoY) menjadi 710.408 unit pada Januari—Oktober 2024. Penjualan ritel (dealer ke konsumen) mobil nasional juga menurun 11,5% YoY menjadi 710.406 unit pada periode yang sama.

Sementara itu, Suwandi memproyeksikan pertumbuhan industri perusahaan pembiayaan pada tahun depan bisa mencapai 8% sampai 10%. 

"Di tengah-tengah situasi yang ada, saya tetap masih berharap kalau industri bisa tumbuh antara 8% sampai 10%," ungkapnya.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat piutang pembiayaan perusahaan multifinance sebesar Rp 501,78 triliun pada September 2024. Nilai piutang pembiayaan pada September 2024 tumbuh 9,39% secara Year on Year (YoY). 

Baca Juga: Sejumlah Perusahaan Multifinance Ambil Langkah Usai BI Pangkas Suku Bunga Acuan

Selanjutnya: Dukung Swasembada Energi, Pertamina NRE Siapkan Peta Jalan Pengembangan Bioetanol

Menarik Dibaca: Waspada Cuaca Buruk & Gelombang Laut Tinggi 4 Meter di Selat Sunda, Ini Penyebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×