kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.693.000   3.000   0,18%
  • USD/IDR 16.345   -45,00   -0,28%
  • IDX 6.598   -37,79   -0,57%
  • KOMPAS100 949   -14,20   -1,47%
  • LQ45 740   -10,51   -1,40%
  • ISSI 206   0,15   0,07%
  • IDX30 385   -5,43   -1,39%
  • IDXHIDIV20 462   -8,12   -1,73%
  • IDX80 108   -1,53   -1,40%
  • IDXV30 112   -0,99   -0,88%
  • IDXQ30 126   -1,85   -1,44%

APPI Sebut Pertumbuhan Industri Multifinance Sulit Mencapai 12% Tahun Ini


Kamis, 05 Desember 2024 / 18:34 WIB
APPI Sebut Pertumbuhan Industri Multifinance Sulit Mencapai 12% Tahun Ini
Ketua Umum?Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)?Suwandi Wiratno.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sempat menyampaikan pertumbuhan piutang pembiayaan multifinance masih akan sesuai target yang ditetapkan pada 2024, yakni sebesar 10%-12%. Mengenai hal itu, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) justru pesimistis pertumbuhan industri bisa mencapai 12%. 

"Tahun ini, industri mau tumbuh 12% saja berat sekali. Mudah-mudahan bisa tumbuh 10%," ucap Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno saat menghadiri pertemuan anggota APPI di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (5/12).

Suwandi mengatakan rasa pesimistis itu muncul karena dipicu sejumlah faktor. Dia bilang salah satunya karena adanya pemilihan Presiden dan pemilihan Kepala Daerah, yang ternyata berdampak terhadap industri multifinance. 

Baca Juga: Industri Multifinance Hanya Tumbuh Single Digit pada Kuartal III 2024, Ini Sebabnya

Selain itu, Suwandi menyebut faktor penurunan daya beli masyarakat juga berdampak terhadap multifinance. Oleh karena itu, dia berharap agar pemerintah dapat memulihkan daya beli masyarakat.

Suwandi juga menerangkan faktor lainnya, karena melemahnya penjualan otomotif pada tahun ini. Jika dilihat berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional menyusut 15% Year on Year (YoY) menjadi 710.408 unit pada Januari—Oktober 2024. Penjualan ritel (dealer ke konsumen) mobil nasional juga menurun 11,5% YoY menjadi 710.406 unit pada periode yang sama.

Sementara itu, Suwandi memproyeksikan pertumbuhan industri perusahaan pembiayaan pada tahun depan bisa mencapai 8% sampai 10%. 

"Di tengah-tengah situasi yang ada, saya tetap masih berharap kalau industri bisa tumbuh antara 8% sampai 10%," ungkapnya.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat piutang pembiayaan perusahaan multifinance sebesar Rp 501,78 triliun pada September 2024. Nilai piutang pembiayaan pada September 2024 tumbuh 9,39% secara Year on Year (YoY). 

Baca Juga: Sejumlah Perusahaan Multifinance Ambil Langkah Usai BI Pangkas Suku Bunga Acuan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×