kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Industri Multifinance Hanya Tumbuh Single Digit pada Kuartal III 2024, Ini Sebabnya


Selasa, 19 November 2024 / 15:22 WIB
Industri Multifinance Hanya Tumbuh Single Digit pada Kuartal III 2024, Ini Sebabnya
ILUSTRASI. APPI mengungkapkan faktor utama yang menyebabkan sektor perusahaan pembiayaan hanya mampu tumbuh single digit hingga kuartal III 2024


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mengungkapkan faktor utama yang menyebabkan sektor perusahaan pembiayaan atau multifinance hanya mampu tumbuh single digit hingga kuartal III 2024, yakni akibat approval rating debitur yang terus melorot.

Ketua Umum APPI, Suwandi Wiratno mengatakan bahwa banyak aplikasi yang terkena catatan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) checking OJK. Artinya, debitur punya masalah dalam pembayarannya di perusahaan multifinance. 

“Dengan begitu, approval ratio aplikasi yang masuk di industri misalnya otomotif dari yang sebelumnya 70%-80% disetujui, saat ini mungkin anjlok, dan 50% saja yang dapat disetujui oleh pelaku jasa usaha pembiayaan,” ujar Suwandi kepada Kontan.co.id, Selasa (19/11). 

Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan Perusahaan Multifinance Tumbuh Positif pada Oktober 2024

Suwandi menilai, hal tersebut berimplikasi pada perlambatan pertumbuhan industri multifinance lantaran volume pembiayaan yang disetujui sedikit menurun. Ditambah, melemahnya daya beli masyarakat mempengaruhi cicilan debitur existing

Namun, dia mengatakan bahwa pelaku usaha di bidang pembiayaan masih mampu menjaga non performing financing (NPF) di level 2,6%. Suwandi menilai angka ini masih terbilang aman, “Tentu masih oke buat kita karena kita diberikan regulasi dengan non performing financing tidak boleh lebih dari 5% nett,” imbuhnya. 

Baca Juga: Kredit Paylater Multifinance Naik Pesat

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan piutang pembiayaan multifinance bisa bertumbuh dalam rentang 10% hingga 12% hingga akhir 2024. Sayangnya, realisasi pertumbuhan tersebut diprediksi akan melenceng dari target.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga PVML OJK Agusman menerangkan, piutang pembiayaan multifinance menembus Rp 501,78 triliun sampai September 2024. Namun, piutang pembiayaan multifinance itu hanya tumbuh single digit atau sebesar 9,39% secara year on year (YoY). 

Selanjutnya: Uang Perjalanan Dinas Dipangkas, Anggaran Bapanas Kena Blokir Rp 13,46 Miliar

Menarik Dibaca: Harga Emas Spot Naik Dua Hari, Seiring Otot Dollar AS Mengendur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×