Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk merealisasikan komitmen pembangunann ekonomi kerakyatan melalui penyaluran kredit mikro. Hingga April 2016, bank pelat merah ini telah menyalurkan kredit mikro sejumlah Rp 45,47 triliun. Jumlah tersebut meningkat 19,13% dibandingkan realisasi penyaluran per Maret tahun lalu.
Adapun target pertumbuhan penyaluran kredit dengan plafon maksimal Rp 200 juta tersebut adalah sekitar 21,6% pada tahun ini.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, dalam penyaluran kredit ini, perseroan memanfaatkan jaringan bisnis mikro yang meliputi 994 cabang mikro, 1.427 unit mikro dan 652 kios mikro di seluruh Indonesia.
“Dari jumlah tersebut, hampir 56% jaringan mikro Mandiri berada di luar Pulau Jawa. Hal ini akan mendukung upaya kami untuk menjangkau pelaku usaha kecil yang berada di wilayah pelosok,” tutur Rohan, Rabu (11/4).
Kata Rohan, pembangunan ekonomi kerakyatan juga diwujudkan Mandiri melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Di mana penyaluran KUR hingga 7 Mei 2016 mencapai Rp 5,92 triliun untuk 119.005 debitur.
Nilai tersebut, tambah Rohan, setara dengan 45,5% dari target penyaluran KUR tahun ini yang mencapai Rp 13 triliun. Rinciannya, Rp 6,5 triliun dialokasikan untuk KUR Ritel, lalu Rp 6 triliun untuk KUR Mikro, serta Rp 500 miliar diberikan untuk KUR Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Secara sektor, penyaluran KUR Bank Mandiri masih didominasi bidang usaha perdagangan, yakni hampir 77%. Diikuti sektor jasa dan sektor Industri. Adapun secara regional, penyaluran KUR terbesar dilakukan di Provinsi Jawa Timur, yakni untuk 19,165 debitur senilai Rp 851,16 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News