kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aset bank plat merah telah menembus Rp 3.000 triliun di akhir tahun lalu


Senin, 05 Februari 2018 / 17:03 WIB
Aset bank plat merah telah menembus Rp 3.000 triliun di akhir tahun lalu
ILUSTRASI. Aset BRI menjadi yang terbesar


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset bank persero atau badan usaha milik negera (BUMN) per akhir tahun 2017 telah menembus angka Rp 3.025,61 triliun. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 12% secara tahunan atau year on year (yoy) di bandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 2.699,38 triliun.

Jika dirinci, dari keempat bank BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mencatat jumlah aset terbesar yakni mencapai Rp 1.076,43 triliun per akhir 2017. Angka tersebut mengalami peningkatan 11,7% yoy. BRI juga mengambil porsi sebanyak 35,57% dari total aset bank BUMN sampai dengan akhir tahun lalu.

Berdasarkan presentasi perusahaan, pertumbuhan aset ini mayoritas ditopang oleh kenaikan penyaluran kredit yang seimbang. Akhir tahun lalu, BRI membukukan realisasi kredit sebesar Rp 708 triliun atau tumbuh 11,4% yoy. Tidak hanya itu, dari sisi aktiva produktif lainnya, BRI juga membukukan kenaikan 15% menjadi sebesar Rp 264,9 triliun di akhir tahun lalu. Sementara untuk tahun 2018, BRI mematok target pertumbuhan optimis dari sisi kredit naik 10% hingga 12%.

Membuntuti BRI, PT Bank Mandiri Tbk berada di urutan kedua dengan aset individual bank sebanyak Rp 978,32 triliun per akhir 2017 merujuk pada laporan keuangan bulanan yang belum diaudit. Kendati memiliki aset yang cukup jumbo, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan aset paling tipis bila dibandingkan dengan bank BUMN lainnya. Aset tersebut hanya naik 6,55% yoy dibandingkan posisi akhir tahun 2016 sebesar Rp 918,18 triliun.

Selanjutnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) konsisten mencatatkan kenaikan aset di atas 17% dalam tiga tahun terakhir. Aset bank bersandi emiten BBNI ini telah menembus Rp 709,33 triliun atau tumbuh 17,62% secara tahunan.

Kendati menduduki posisi buntut dari segi total aset, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) justru membukukan pertumbuhan aset paling tinggi dibandingkan bank BUMN lain. Bank yang fokus dalam penyaluran kredit perumahan ini mencatat kenaikan aset 19% sepanjang tiga tahun belakangan. Mengacu pada laporan keuangan bulan Desember 2017, BTN kini telah memiliki aset sebesar Rp 261,51 triliun atau tumbuh 22,1% secara yoy.

Direktur Utama BTN Maryono mengatakan pertumbuhan tersebut salah satunya ditopang dengan realisasi peningkatan pembiayaan yang terus naik dua digit dalam tiga tahun terakhir. "Rata-rata aset BTN selama tiga tahun sejak 2015 naik 19%. Sedangkan kredit rata-rata tiga tahun terakhir juga meningkat 20%," kata Maryono saat ditemui di Jakarta, Sabtu (3/2) pekan lalu.

Direktur Strategy Risk & Compliance BTN Mahelan Prabantarikso mengungkapkan, pada tahun 2018 aset BTN diperkirakan tumbuh 20% yoy. Memakai asumsi capaian aset tahun lalu, maka aset BTN di akhir tahun 2018 bakal menembus Rp 313,62 triliun.

Strategi yang disiapkan BTN antara lain dengan meningkatkan pertumbuhan kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang dipatok tumbuh 20% di tahun 2018. "BTN akan memperbesar market share ke segmen emerging affluent dan affluent," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (5/2).

Mahelan menjelaskan dalam rencana pertumbuhan bisnis jangka panjang, BTN memiliki total aset sebanyak Rp 500 triliun di tahun 2020. Artinya, BTN kini telah mencapai 58% dari target aset tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×