Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total aset industri asuransi di Indonesia mencapai Rp 1.169,64 triliun per Juli 2025. Angka ini naik 3,30% secara tahunan atau year on year (YoY).
Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono mengatakan, dari sisi asuransi komersial, total aset tercatat sebesar Rp 948,4 triliun atau tumbuh 3,99% YoY.
Kinerja asuransi komersial berupa pendapatan premi pada periode Januari–Juli 2025 tercatat sebesar Rp 194,55 triliun, atau meningkat 0,77% YoY. Pendapatan premi tersebut terdiri dari asuransi jiwa yang mencapai Rp 103,42 triliun, terkontraksi 0,84% YoY. Sementara itu, premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh 2,67% YoY menjadi Rp 91,13 triliun.
Baca Juga: Stabilitas Keuangan Terjaga, OJK Beri Kemudahan Akses Bagi Korban Terdampak Demo
Secara umum, permodalan industri asuransi komersial masih menunjukkan kondisi yang solid. Risk Based Capital (RBC) industri asuransi jiwa tercatat sebesar 471,23% dan RBC asuransi umum serta reasuransi berada di level 312,08%.
“RBC tersebut masih jauh di atas threshold sebesar 120%,” ujarnya dalam paparan RDK OJK, Kamis (4/9/2025).
Sementara itu, total aset asuransi non-komersial yang terdiri dari BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, serta program jaminan ASN, TNI, dan Polri, tercatat sebesar Rp 221,24 triliun atau naik 0,44% YoY.
Pada sektor dana pensiun, total aset per Juli 2025 tercatat Rp 1.593,18 triliun, tumbuh 8,72% YoY. Untuk program pensiun sukarela, total aset naik 4,66% YoY menjadi Rp 392,56 triliun.
Baca Juga: OJK Imbau Bank Tak Asal Memblokir Rekening yang Tidak Aktif
Sedangkan program pensiun wajib, yang terdiri dari program jaminan hari tua dan jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan serta program tabungan hari tua dan akumulasi iuran pensiun ASN, TNI, dan Polri, mencatat total aset Rp 1.200,62 triliun atau tumbuh 10,12% YoY.
Sementara itu, pada perusahaan penjaminan, total aset per Juli 2025 mencapai Rp 48,37 triliun atau tumbuh sebesar 1,69% YoY. Adapun nilai imbal jasa penjaminan mencapai Rp 4,44 triliun atau menyusut 12,85% YoY.
Selanjutnya: 5 Maskapai Penerbangan Paling Tepat Waktu di Asia Tenggara Bulan Juli 2025
Menarik Dibaca: 7 Kebiasaan Finansial yang Membuat Miskin Menurut Warren Buffett
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News