Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kantong PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) makin tebal dari bisnis barunya. Pada tahun ini, Askrindo mengincar target pertumbuhan premi asuransi umum mencapai 75% dari tahun lalu.
Antonius Chandra, Direktur Utama Askrindo mengatakan, sepanjang tahun lalu pendapatan premi asuransi umum sebesar Rp 100 miliar. "Premi asuransi umum di 2015 saya rasa bisa capai Rp 175 miliar," ujar Antonius.
Askrindo baru mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencicipi bisnis asuransi umum pada tahun 2014 lalu. Antonius bilang, ceruk pasar asuransi umum cukup besar. Selain itu, Askrindo terjun ke bisnis asuransi umum karena ada permintaan perlindungan aset yang lebih luas dari para nasabah asuransi kredit perusahaan ini.
Nah, untuk mencapai target tahun ini, penetrasi pasar dilakukan Askrindo dengan metode serupa, yakni menawarkan produk asuransi umum kepada nasabah yang membeli polis asuransi kredit mereka. Menurut Antonius, masih banyak nasabah asuransi kredit yang belum mengasuransikan aset bisnisnya.
Kendati demikian, memasarkan produk asuransi umum bukan hal yang mudah. Pasalnya, sebagian nasabah masih meragukan kemampuan Askrindo di lini usaha asuransi umum. "Jadi tantangan terbesar kami adalah meyakinkan nasabah existing bahwa kami mampu," jelas Antonius.
Terkait dengan rencana Askrindo yang ingin memisahkan (spin off) lini bisnis asuransi umum, Antonius berharap bisa kelar tahun ini. Dengan begitu, pendapatan premi asuransi makin tinggi.
Tapi, Askrindo tak ingin buru-buru melakukan spin off. Kini, Askrindo masih melakukan kajian lengkap kelanjutan bisnis asuransi umum. "Masih butuh proses untuk meyakinkan, jangan sampai sudah dilepas tapi performanya kurang bagus," kata Antonius.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News