Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Asuransi Sinar Mas (ASM) menilai potensi bisnis produk asuransi umum berbalut invetasi seperti unit link masih cukup menjanjikan dalam jangka panjang. Pertumbuhan bisnis dari segmen unit link ini dipercaya bisa tumbuh progresif.
Dumasi MM Samosir, Direktur Asuransi Sinar Mas mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu menunggu aturan resmi terkait bisnis unit link dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Saat aturannya meluncur, perseroan akan secepatnya mengurus perizinan.
Bila peraturannya sudah keluar, ASM akan segera mensosialisasikan produknya ke pasar. Namun, bila sudah ada produk yang menjadi contoh, perkembangannya diyakini bisa sangat signifikan.
Seiring berjalannya waktu, Dumasi bilang, pengembangan produk-produk unit link baru pun akan mereka agendakan sesuai perkembangan pasar. "Sehingga di tahun ketiga setiap produk unit link minimal bisa menghasilkan premi masing-masing Rp 60 miliar," kata Dumasi, Selasa (2/2).
ASM sendiri disebutnya cukup berpengalaman dalam berbisnis produk asuransi umum berbalut investasi. Pada 1998 silam, ASM sempat memasarkan produk semacam itu yang disebutnya mendapat respon yang sangat baik dari pasar.
Sayangnya produk tersebut sempat mandek gara-gara krisis moneter yang menimpa Indonesia. "Tapi dari pengembangan investasinya, nasabah mendapatkan keuntungan investasi yang lumayan besar," ungkapnya.
Dengan pengalaman yang dimiliki, ia optimis persusahaannya memiliki keunggulan menjajal bisnis unit link ini ketimbang kompetitor lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News