kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Asosiasi Asuransi Umum meragukan kinerja OJK


Jumat, 11 Januari 2013 / 16:44 WIB
Asosiasi Asuransi Umum meragukan kinerja OJK
ILUSTRASI. Jamur Enoki akan dijadikan sebagai camilan renyah yang mengisi harimu saat bersantai di rumah! (Dok/Dapur Kobe)


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |

JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan kinerja dulu sebelum menarik pungutan.

"Asuransi bukan tidak ingin membayar, tapi ingin melihat cara kerja OJK," kata Direktur Eksekutif AAUI Julian Noor.

Julian berharap OJK menunjukkan performa lebih baik dibanding lembaga pengawasan sebelumnya. "Kalau sama saja, apa bedanya dengan pengawasan yang dulu? Dulu gratis," ujarnya, Jumat (11/1).

Ia menyebut, industri sebenarnya tidak keberatan dengan pungutan OJK. “Hanya saja, pelaku industri asuransi mempunyai tanda tanya akan seberapa baik kinerja OJK,” ungkapnya.

AAUI berpendapat, pungutan setidaknya paling cepat ditarik setelah dua tahun wasit industri keuangan anyar itu bekerja. Padahal, rencananya pungutan OJK akan mulai ditarik pertengahan tahun ini.

Julian berpendapat, baiknya kegiatan operasional OJK terus dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Perlu diketahui, untuk tahap awal, pembiayaan OJK yang merupakan lembaga super bodi ditopang 75% oleh APBN dan 25% dari pungutan. Kemudian secara bertahap akan sepenuhnya dibiayai oleh pungutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×