Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) masih akan menelisik lebih lanjut perihal kasus PT Sunprima Nusantara Pembiayaan atau disingkat SNP Finance atas gagal membayar kupon medium term notes (MTN) yang diterbitkan.
Ketua APPI Suwandi Wiratno mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih belum tahu lebih jelas apa akar masalah yang ditimbulkan sehingga gagal membayar kewajiban. Padahal, beradasarkan laporan keuangan SNP Finance tahun 2017 perusahaan masih membukukan kinerja positif.
Di tahun lalu, pendapatan usaha yang ditorehkan SNP Finance mencapai Rp 858 miliar dan aset mencapai Rp 4,75 triliun, atau naik sebesar 12% secara year on year (yoy). Sementara ekuitasnya tumbuh sebesar 12% menjadi Rp 733 miliar.
"Kami sendiri memang masih mencari tahu dari mana akar masalahnya. Menurut saya ini cukup serius, apalagi perusahaannya sudah terdaftar di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)," ujar Suwandi kepada Kontan.co.id, Rabu (16/5).
APPI sendiri sudah mencoba menghubungi dengan direksi SNP Finance namun belum mendapat jawaban. Ia berharap, SNP Finance segera memberikan klarifikasi ke publik atas apa yang terjadi.
Dengan demikian, hal ini tidak akan menjadi masalah yang berkepanjangan. Belajar dari masalah ini, Suwandi menilai tentu akan berefek di kemudian hari seperti menurunnya kepercayaan dari perbankan sebagai sumber pendanaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News