kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Astra Credit Companies (ACC) siapkan strategi untuk genjot pembiayaan Rp 27 Triliun


Senin, 11 Februari 2019 / 17:00 WIB
Astra Credit Companies (ACC) siapkan strategi untuk genjot pembiayaan Rp 27 Triliun


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Astra Credit Companies (ACC) akan terus gencar menyalurkan pembiayaan di tahun ini. Perusahaan pembiayaan ini menargetkan pembiayaan sebesar Rp 27 triliun, atau tumbuh 7%-10% secara tahunan.

Direktur Keuangan ACC Hendry Christian Wong optismistis, bisa memenuhi target pembiayaan tersebut karena telah menyiapkan sejumlah sumber pendanaan, di antaranya 25% angsuran debitur, skema pembiayaan bersama (joint financing) dengan bank, dan penerbitan obligasi.

“Komposisi pendanaan dari perbankan sebesar 50%, dan kami juga telah menerbitkan obligasi sebesar Rp 2,25 triliun di Januari lalu. Dana hasil penerbitan tersebut, semuanya digunakan untuk modal penyaluran kredit,” kata Hendry di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Di samping itu, ACC masih berniat menerbitkan obligasi tahun ini, tapi mempertimbangkan kondisi pasar dan kupon. Di lain pihak, perusahaan juga gencar melakukan pemasaran secara digital, salah satunya melalui peluncuran aplikasi mobile acc.one. Strategi lainnya, dengan memperluas layanan dan jaringan pemasaran dengan diler.

Dengan strategi tersebut, perseroan makin percaya diri, dan hal ini ditunjang oleh nama besar Astra Internasional, sebagai produsen dan distributor kendaraan bermotor terkemuka di Indonesia. Diketahui, ACC mengandalkan pembiayaan 75% pembiayaan mobil baru dan 25% mobil bekas.

“Ini mempunyai potensi bertumbuh, walaupun secara industri tidak terlalu baik tapi kami bisa memanfaatkan momumen untuk tumbuh lebih baik,” ungkapnya.

Adapun target pembiayaan Rp 27 triliun, juga diikuti pertumbuhan laba yang dipatok yaitu Rp 1,3 triliun, atau tumbuh 5% pada tahun ini. Sampai akhir 2018, tingkat Non Performing Financing (NPF) masih terjaga di level 0,5%-0,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×