kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asuransi Bintang Kantongi Pendapatan Premi Bruto Rp 327 Miliar hingga Kuartal III


Selasa, 28 Desember 2021 / 11:43 WIB
Asuransi Bintang Kantongi Pendapatan Premi Bruto Rp 327 Miliar hingga Kuartal III


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Bintang Tbk mencatatkan pendapatan premi bruto tercatat sebesar Rp 327 miliar hingga kuartal III tahun ini. Jumlah ini turun dibanding periode yang sama pada tahun lalu yang sebanyak Rp 336 miliar. 

Menurut Direktur Utama Asuransi Bintang Hastanto Sri Margi Widodo, secara keseluruhan produksi perseroan justru bertumbuh. Namun karena kondisi pandemi yang masih berjalan mengakibatkan kemampuan membayar premi dari banyak pelanggan ikut terdampak.

"Selain itu ada kendala dalam kemampuan serta skala prioritas dalam pembayaran  premi, sehingga dari sisi produksi, perusahaan harus melakukan pembatalan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata dia, Selasa (28/12).

Secara keseluruhan portfolio yang mengalami penurunan terjadi pada jalur distribusi bank, broker, leasing dan telemarketing. Dari sisi produk, penurunan terjadi pada jenis produk kendaraan bermotor, properti dan varia.

Baca Juga: Bank BUMN Kucurkan Kredit Sindikasi Rp 6,7 Triliun untuk Perkuat Modal IFG Life

Di sisi lain, claim netto Asuransi Bintang mengalami penurunan sebesar Rp 7,4 miliar atau sebesar 14,04% sebagai hasil langsung dari strategi perbaikan portofolio risiko yang berkesinambungan sehingga menghasilkan rasio claim netto sebesar 14% dibanding premi bruto.

Rasio ini lebih baik ketimbang periode tahun lalu yang masih sebesar 16%.

Di sisi lain, hasil investasi perseroan sampai dengan bulan September tahun 2021 mengalami penurunan sebesar Rp 570 juta atau 7,88% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini terjadi sehubungan berkurangnya investasi perusahaan terutama pada instrumen deposito berjangka yang menyebabkan turunnya pendapatan bunga deposito.

Dalam menunjang kegiatan operasionalnya, Perusahaan membukukan beban operasional sebesar Rp 88,33 miliar. Jumlah beban operasional ini turun sebesar Rp 3,8 miliar atau 4,16% dibandingkan periode yang sama tahun 2020. "Penurunan beban usaha terutama terjadi pada biaya marketing, beban pegawai, dan beban umum & administrasi," jelasnya.

Selama  masa pandemi covid-19, Perusahaan merubah pola kerja menjadi WFH Permanen – Bintang Less Office dan berdampak pada hilangnya beberapa fungsi kerja dan penghematan penggunaan alat-alat kerja.

Baca Juga: Pembenahan Industri Asuransi Mendesak Dilakukan Tahun Depan

Meski begitu, ekuitas perusahaan selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seiring  peningkatan laba perusahaan. Dapat dilihat bahwa sejak tahun 2017 bahkan sebelumnya, perusahaan telah berhasil memenuhi ketentuan minimum ekuitas di atas Rp 100 miliar. 

"Saat ini jumlah ekuitas perusahaan sudah di atas Rp 250 miliar, dan dengan jumlah ekuitas yang sudah di atas Rp 250 miliar tersebut, maka dimungkinkan perusahaan untuk dapat memperluas usahanya dengan menjual produk asuransi unitlink dan surety," kata dia.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×