kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.782   14,00   0,09%
  • IDX 7.487   7,98   0,11%
  • KOMPAS100 1.158   3,64   0,32%
  • LQ45 919   5,52   0,60%
  • ISSI 226   -0,86   -0,38%
  • IDX30 474   3,44   0,73%
  • IDXHIDIV20 572   4,20   0,74%
  • IDX80 132   0,66   0,50%
  • IDXV30 140   1,11   0,79%
  • IDXQ30 158   0,84   0,54%

Asuransi kredit terkerek kinerja penyaluran kredit perbankan


Rabu, 12 September 2018 / 16:15 WIB
Asuransi kredit terkerek kinerja penyaluran kredit perbankan
ILUSTRASI. Pertumbuhan asuransi kredit


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja asuransi kredit hingga setengah tahun ini masih menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan dua digit. Salah satu faktor yang mendorong di antaranya kredit perbankan yang moncer.

Data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) sampai semester I-2018, premi asuransi kredit yang dikumpulkan pelaku usaha sebesar Rp 2,97 triliun. Nominal ini tumbuh 27,7% dibandingkan dengan periode sama tahun kemarin sebesar Rp 2,33 triliun.

Wakil Ketua merangkap Ketua Bidang Statistik, Riset, Analisa dan Aktuaria AAUI Trinita Situmeang menjelaskan, ada beberapa hal yang mendorong bisnis ini masih tumbuh tinggi. Diantaranya, penyaluran kredit perbankan sampai Juni 2018 ini tumbuh 10,8% secara year on year (yoy). Alhasil, tren asuransi kredit ikut terkerek.

Lalu, katalis lain yang mendongkrak ialah komitmen pemerintah dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang telah mencapai Rp 64,63 triliun atau 53,9% dari target yang ditetapkan sampai akhir 2018 sebesar Rp 120 triliun. Penyaluran KUR ini juga berhasil tumbuh 34,6% secara yoy.

"Dengan hasil penyaluran KUR yang positif juga menjadi faktor yang turut mendorong permintaan asuransi kredit," ujar Trinita.

Sampai akhir tahun nanti, AAUI optimistis kinerja asuransi kredit masih mampu mencetak pertumbuhan positif melanjutkan tren pertengahan tahun ini. Apalagi biasanya keseluruhan lini bisnis memang akan tumbuh tinggi di penghujung tahun nanti.

"Selain itu, terkait kebijakan pemerintah yang juga telah menurunkan suku bunga KUR dari 9% menjadi 7% juga diharapkan mampu meningkatkan penyaluran KUR. Dengan demikian bisnis asuransi kredit terkena efeknya," kata dia.

Sementara, dari sisi klaim, sampai pertengahan tahun ini mencapai Rp 1,73 triliun, meroket 232,6% dibanding posisi sama tahun lalu yang baru mencapai Rp 521,84 miliar. Dus, loss ratio bisnis ini ikut terkeret dari semula pada Juni 2017 baru mencapai 22,4% meningkat menjadi 58,3% di pertengahan tahun ini.
Peningkatan signifikan ini, lanjut Trinita didorong oleh pencatatan klaim yang mundur.

"Pangsa pasar asuransi kredit juga naik dari semula pada Juni tahun lalu 7,8% berangsur meningkat menjadi 9% sampai semester I 2018 ini," jelas Trinita

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×