kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45894,88   1,46   0.16%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asuransi syariah kejar target premi


Senin, 23 November 2015 / 08:13 WIB


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pertumbuhan premi asuransi syariah kian menyusut. Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) mencatat, hingga kuartal ketiga tahun ini, perolehan premi di bawah ekspektasi.

Adi Pramana, Ketua AASI, mengatakan, target pertumbuhan premi asuransi syariah tahun ini sebesar 15%. Target itu terjaga sampai akhir semester I–2015. Tapi, memasuki kuartal III–2015, perolehan premi hanya tumbuh 13% menjadi Rp 7,65 triliun.

"Hal ini tak lepas dari faktor perlambatan ekonomi yang sangat terasa di triwulan ketiga," kata dia pekan lalu.

Akibatnya, pangsa pasar asuransi syariah pada akhir September 2015 lalu stagnan di angka 5,98%. Sedang dari sisi aset, pangsa industri asuransi syariah hanya 5,03%, setara Rp 23,64 triliun.

Selain terpapar pertumbuhan ekonomi yang lesu, bisnis asuransi syariah juga tertekan kondisi pasar modal yang memburuk. Sebab, asuransi jiwa syariah mengandalkan produk unitlink. Sehingga, saat pasar modal kurang darah, respons pasar ikut kendur.

"Pasar modal terkoreksi cukup dalam selama Juli–September," ungkap Adi. Selama ini kontribusi premi asuransi jiwa syariah memang mendominasi, yakni Rp 6,47 triliun. Angka ini setara 84,5% dari total premi.

Perolehan premi asuransi jiwa syariah itu tumbuh 12,9% secara year on year (yoy). Padahal, di akhir kuartal II–2015, segmen ini mencatatkan kenaikan sebesar 15,7% dibanding periode yang sama di 2014.

Kondisi berbeda terjadi pada asuransi umum syariah yang hingga akhir September 2015, naik 13,9% menjadi Rp 1,17 triliun. "Asuransi umum syariah terdorong diversifikasi di luar asuransi kendaraan," ujar Adi.

Meski begitu, Adi yakin, hingga akhir 2015, pertumbuhan premi asuransi syariah masih akan sejalan dengan target, yaitu 15% dari perolehan premi sepanjang 2014 yang sebesar Rp 9,2 triliun. Ini berarti, sampai Desember nanti premi asuransi syariah mencapai Rp 10,5 triliun.

Pertumbuhan premi tersebut juga mengerek klaim industri asuransi syariah sebesar 13,8% menjadi Rp 2,47 triliun per September lalu. Data AASI menunjukkan, kenaikan ini didorong klaim asuransi jiwa syariah yang mencapai Rp 1,9 triliun, setara 78% dari total klaim.

Klaim asuransi jiwa syariah meningkat 19,9% dari klaim 2014 yang hanya sebesar Rp 1,6 triliun. Sementara beban klaim asuransi umum syariah justru turun 3,6% jadi Rp 545 miliar di kuartal III–2015 dibanding periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp 566 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×