Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Industri asuransi syariah sepertinya makin senang menawarkan produk secara bundling. Cara ini dinilai cukup efektif untuk memenetrasi pasar asuransi syariah yang masih kecil.
Menurut Direktur PT Asuransi Jaya Proteksi Takaful Taufik Marjuniadi, penawaran produk asuransi dengan cara ini bisa memenuhi lebih banyak kebutuhan konsumen. Jadi sekali jualan, ada lebih dari satu produk yang bisa terserap.
Perseroan pun tak ingin ketinggalan untuk memaksimalkan strategi serupa. "Kami juga akan fokus menawarkan bundling dengan tarif yang kompetitif di pasar yang masih terbuka ini," ujarnya.
Penawaran produk secara bundling pun dilakukan di berbagai saluran distribusi mereka. Dimana hingga tahun lalu, kontribusi premi yang didapat dari perusahaan pembiayaan menjadi penyumbang terbesar yakni mencapai 38%.
Sementara kontribusi dari jalur brokerage mencapai sekira 34%. Lalu jalur perbankan dan agensi menempati urutan berikutnya dengan porsi masing-masing mencapai 12% dan 10%. "Sisanya dikontribusi dari kanal direct selling," ungkapnya.
Pada tahun ini, perusahaan mematok target premi sebesar Rp 100 miliar. Jumlah ini melonjak di atas 40% dari perolehan di tahun 2014 kemarin yang mencapai sekitar Rp 70 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News