Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menilai, rencana empat bank pelat merah meluncurkan konsolidasi ATM Himbara Link Merah Putih tidak akan menekan pendapatan berbasis komisi (fee based). Transaksi nasabah justru diyakini akan semakin menjamur karena efisiensi yang dilakukan bank-bank BUMN tersebut.
Ahmad Baequni, Direktur Utama BNI mengatakan, toh, selama ini, sumbangsih fee based dari transaksi ATM tidak mendominasi. "Melainkan, kontribusi dari rekening tabungan. Administrasi rekening tabungan penyumbang fee based terbesar. Diikuti oleh transaksi lainnya, seperti kartu kredit, pembayaran dan ATM," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (15/12).
Makanya, menurut dia, pengurangan tarif transaksi ATM antar bank BUMN tidak akan menekan fee based perseroan. Konsolidasi ATM ini justru akan menguntungkan kedua belah pihak, bank maupun nasabah.
Bagi bank, operasional untuk menghadirkan mesin ATM semakin berkurang. Kalau pun bertambah akan berbagi biaya dengan bank BUMN lainnya. Sementara, bagi nasabah, efisiensi ini membuat biaya transaksi ATM menjadi lebih murah.
Di sisi lain, karena biayanya semakin murah, Baequni meyakini, nasabah akan semakin getol menggunakan layanan ATM Himbara untuk bertransaksi. "Kami justru berkeyakinan, jumlah transaksi yang masif akan mendatangkan fee based. Bukan mengurangi fee based," tutur dia.
Sekadar informasi, BNI sendiri menargetkan fee based income untuk cash transaction sebesar Rp 1 triliun. Sampai akhir September 2015, jumlah fee based yang sudah dikantonginya mencapai 75% dari target. Adapun, fee based income yang terkait e-banking mengalami pertumbuhan 55,3% menjadi Rp 528 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News