Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 telah memicu kesadaran para investor untuk meningkatkan investasinya di masa krisis, terutama sebagai persiapan dana darurat. Co-founder dan Chief Investment officer FUNDtastic, Franky Chandra melihat terjadi pertumbuhan total dana kelolaan (AUM) sekitar 10% hingga 20% setiap bulannya.
Ia mengakui, sebelumnya AUM sempat terkoreksi selama Maret hingga Mei 2020, ketika Pemerintah mengeluarkan kebijakan PSBB dengan awal munculnya pandemi. Hal ini sejalan dengan data Otoritas Jasa Keuangan, dimana pertumbuhan dana kelolaan reksa dana nasional meningkat sekitar 2% hingga 4% setiap bulannya sejak Juni hingga Agustus 2020 lalu.
Dari total kenaikan reksa dana, Franky menyatakan, banyak investor yang menempatkan dana investasinya ke reksa dana pasar uang, yang mencapai hingga 70% dari total dana AUM di FUNDtastic. Sementara, porsi investasi ke reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap masing-masing mencapai 20% dan 10% dari total AUM.
“Mayoritas investor kami merupakan generasi milenial. Kami cukup senang bisa mendukung pemerintah dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, masyarakat mulai menyadari akan pentingnya mempersiapkan dana darurat. Hal ini terlihat dari produk reksa dana pasar uang yang menjadi produk paling diminati dalam platform FUNDtastic” ujar Franky dalam keterangan tertulis pada Minggu (4/10).
Ia menjelaskan, hal ini menandakan masyarakat mulai paham saat terjadi krisis dan resesi, ada Dana Darurat itu penting, dan yang menarik bukan hanya itu, bahkan mereka juga paham dan memilih sesuai kebutuhan, masuknya ke Pasar Uang.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 membuat layanan fintech perencana keuangan diburu masyarakat
Selain pertumbuhan reksa dana, FUNDtastic juga mengalami kenaikan pertumbuhan pengguna yang cukup pesat, sekitar 56% dari 16.000 pengguna di bulan Maret hingga 25.000 pengguna di akhir September 2020. Jumlah pengguna ini belum termasuk jumlah pengguna Invisee sebanyak 87.000 pengguna, yang akan digabungkan ke dalam platform FUNDtastic pada Oktober ini.
Asal tahu saja, FUNDtastic baru saja mengakuisisi Invisee yang tercatat sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD). Aksi ini, memungkinkan bagi FUNDtastic untuk menjual reksadana dalam platform.
Sejak beroperasi di akhir 2019, FUNDtastic telah mengumpulkan total dana kelolaan sebesar Rp 106 miliar. FUNDtastic bekerja sama dengan 12 manajemen investasi terbesar untuk mendistribusi produk-produk reksa dana yang aman dan nyaman bagi investor. Di samping itu, FUNDtastic juga menyediakan produk investasi emas yang bekerja sama dengan IndoGold.
Franky Chandra memproyeksikan, reksa dana pasar uang akan terus menjadi pilihan utama para investor milenial berinvestasi di masa pandemi ini, terutama dengan kesadaran persiapan dana darurat yang semakin tinggi.
FUNDtastic yang dikelola oleh PT Chandharwealth Mandiri Indonesia merupakan salah satu Penyelenggara Industri Keuangan Digital yang tercatat kegiatan usahanya di Otoritas Jasa Keuangan dan menjadi objek Regulatory Sandbox. Fintech ini termasuk pada klaster perencana keuangan.
Selanjutnya: Fintech financial planner FUNDtastic akuisisi APERD Invisee senilai US$ 6,5 juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News