kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.088.000   -7.000   -0,33%
  • USD/IDR 16.413   -63,00   -0,38%
  • IDX 7.829   80,76   1,04%
  • KOMPAS100 1.096   11,30   1,04%
  • LQ45 800   5,18   0,65%
  • ISSI 267   3,17   1,20%
  • IDX30 415   2,88   0,70%
  • IDXHIDIV20 482   3,06   0,64%
  • IDX80 121   0,83   0,69%
  • IDXV30 133   1,16   0,88%
  • IDXQ30 134   0,84   0,63%

Axa Mandiri sediakan asuransi gratis ke petani


Kamis, 25 Februari 2016 / 19:44 WIB
Axa Mandiri sediakan asuransi gratis ke petani


Reporter: Mona Tobing | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. PT Mandiri AXA General Insurance (Axa Mandiri) memberikan 1.000 sertifikat asuransi pertanian bagi petani di Malang, Jawa Timur. Asuransi pertanian akan melindungi petani dari risiko masa tanam hingga Mei mendatang.

Untuk kedua kali, Axa Mandiri membagikan secara cuma-cuma asuransi pertanian. Asuransi ini diberikan kepada petani yang periode cocok tanamnya mulai dari 1 Maret hingga 31 Mei 2016.

Petani yang berhak mendapatkan asuransi pertanian adalah mereka yang termasuk dalam kategori penerima pupuk subsidi pemerintah.

Manfaat ganti rugi yang diberikan oleh AXA Mandiri berupa pupuk, bibit atau peralatan pertanian dengan nilai santunan hingga Rp 1.500.000 per sertifikat. Selain memberikan asuransi di kepada petani kecamatan Karangploso, Malang, Jawa Timur, Axa Mandiri turut pula memberikan literasi keuangan untuk para petani soal menabung, berinvestasi, berasuransi serta memanfaatkan fasilitas layanan keuangan yang saat ini tersedia.

Direktur Utama Mandiri Axa General Insurance, Albertus Wiroyo mengatakan, pemberian asuransi pertanian sesuai dengan komitmen AXA Group pencegahan risiko terkait dampak perubahan iklim terhadap masyarakat.

Bank Mandiri yang menjadi induk usaha Axa Mandiri membantu proses value chain asuransi pertanian melalui branchless banking mulai dari sistem saat pembelian asuransi dan proses pembayaran klaim.

Pada tahun 2015, Departemen Pertanian mencatat luas lahan puso (gagal panen) adalah 102.072 hektar, sementara di tahun 2014 sebanyak 179.892 hektar. Sebanyak 95% dari penyebab utama gagal panen adalah karena masalah cuaca (banjir dan kekeringan).

“Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan para petani termasuk pengetahuan akan tersedianya perlindungan asuransi pertanian,” kata Albertus dalam keterangan tertulis yang diterima KONTAN, Kamis (25/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×