Reporter: Oginawa R Prayogo |
JAKARTA. PT Bahana TCW Investment Management, anak usaha dari PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia mengungkapkan keluhannya terhadap lembaga keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Budi Hikmat, Chief Economist and Director for Investor Relation Bahana TCW mengatakan bahwa OJK lebih banyak mengurusi sektor perbankan dibandingkan sektor pasar modal.
"Perhatian untuk pasar modal Indonesia masih minim. OJK harus lebih perhatikanlah pasar modal," ujarnya kepada wartawan, Rabu (21/8).
Budi menyampaikan indikator masih minimnya perhatian terhadap pasar modal bisa dilihat dari masih minimnya jumlah investor pasar modal di Indonesia. Seperti kita tahu jumlah investor tersebut masih kurang dari 500.000 orang.
"Jadi bagaimana basis investor domestik harus diperkuat. OJK terlalu banyak fokus ke bank," ujar Budi.
Dia pun mengusulkan agar OJK dapat terus memperlebar basis penjualan reksadana. "Kepemilikan SUN dan reksadan itu flat, jauh seperlimanya (dibanding nasabah perbankan)," ujar Budi.
Budi meyakini jika pasar modal Indonesia bisa lebih dilirik oleh para investor, maka bisa semakin kokoh pasar modal Indonesia. Indikator lain terkait minimnya perhatian pasar modal juga dapat dilihat dari banyaknya perusahaan yang berencana melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News