kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bahana TCW Targetkan Dana Kelolaan Reksadana Tumbuh 5% pada Tahun Depan


Selasa, 21 November 2023 / 04:30 WIB
Bahana TCW Targetkan Dana Kelolaan Reksadana Tumbuh 5% pada Tahun Depan


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Bahana TCW Investment Management mencatat adanya peningkatan dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksadana hingga periode Oktober 2023.

Direktur Bahana TCW, Danica Adhitama menyatakan berdasarkan data, Bahana TCW memiliki dana kelolaan reksadana sebesar Rp 47,89 triliun per periode Oktober 2023.

“Nilai ini naik berkisar 16,7% dibandingkan Desember 2022 yakni Rp 41,05 triliun,” ujarnya kepada KONTAN, pekan lalu.

Danica menjelaskan bahwa, penyebab adanya kenaikan maupun penurunan dana kelolaan reksadana salah satunya disebabkan oleh volatilitas kondisi pasar. Sementara, positifnya kinerja AUM Bahana TCW didorong oleh produk unggulan perusahaan.

Baca Juga: Garap Pasar Syariah, BRI-MI Racik Potensi Keuntungan dari SPU Syariah

“Kenaikan AUM Bahana TCW ditopang oleh salah satu produk unggulan kami yaitu Reksa Dana Asian Bond Fund yang naik 35,78% dari Oktober 2022 sampai dengan Oktober 2023 dan dari penerbitan beberapa reksadana terproteksi,” jelasnya.

Danica mengungkapkan, hingga akhir tahun 2023 Bahana TCW memproyeksikan AUM dapat tumbuh sekitar 3% sampai 5%. Di tahun depan, pihaknya juga telah menargetkan pertumbuhan nilai AUM.

“Target kami tahun depan AUM Bahana TCW dapat mengalami pertumbuhan sebesar 5%,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Danica menambahkan, tantangan di tahun depan salah satunya yakni menghadapi tahun politik. Menurutnya, melihat kondisi ini investor cenderung bersikap risk-off menghadapi ketidakpastian pasar.

“Kami senantiasa memberikan solusi investasi dengan berinvestasi pada reksadana pasar uang maupun pendapatan tetap dengan durasi rendah, volatilitas rendah, ataupun dividen dan strategi indeks,” pungkasnya.

Baca Juga: Industri Reksadana Terimbas Fluktuasi Pasar Saham dan Obligasi

Sementara itu, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nilai AUM perusahaan manajer investasi di Tanah Air mengalami penurunan sebesar 0,40% sepanjang tahun berjalan.

OJK mencatat Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana per 25 Oktober 2023 menurun 1,33% secara bulanan (month to date/MtD) menjadi Rp 499,54 triliun. Namun secara year to date (YtD), NAB meningkat 1,05% dan tercatat net subscription sebesar Rp 13,12 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×