kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.310.000   -177.000   -7,12%
  • USD/IDR 16.605   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.153   -85,53   -1,04%
  • KOMPAS100 1.129   -15,68   -1,37%
  • LQ45 806   -13,59   -1,66%
  • ISSI 288   -1,98   -0,68%
  • IDX30 422   -6,44   -1,50%
  • IDXHIDIV20 481   -5,50   -1,13%
  • IDX80 125   -1,86   -1,47%
  • IDXV30 134   -0,30   -0,22%
  • IDXQ30 134   -1,81   -1,33%

Bakrie Mikro Finance menyasar pembiayaan kaum hawa


Kamis, 07 April 2011 / 12:52 WIB
ILUSTRASI. JAKARTA,26/05-RAPID TES MASSAL. Relawan medis melakukan rapid tes kepada sejumlah warga di kawasan MH. Thamrin, Jakarta, Selasa (26/05). Rapid tes gratis dilakukan guna memutus rantai penyeberan Covid-19 di Jakarta. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Nina Dwiantika, Anaya Noora P. | Editor: Ruisa Khoiriyah

JAKARTA. Bakrie Microfinance Indonesia (BMI) menyasar potensi pasar pembiayaan dengan fokus pada nasabah perempuan. Produk pinjaman diberikan kepada perempuan-perempuan bermodal tipis namun ingin mengembangkan usaha, dengan nilai plafon Rp 1 juta. Pinjaman ini bisa dicicil dengan membayar Rp 25.000 per minggu.

President Director and Chief Executive Office BMI Irawan Massie menuturkan, pembiayaan khusus nasabah perempuan tersebut bertenor satu tahun. Sampai akhir kuartal 1 2011, pembiayaan khusus perempuan BMI sudah tersalur Rp 6 miliar dengan 6.000 debitur. "Sampai akhir tahun kami targetkan bisa bertambah hingga 200.000 debitur atau dengan nilai pembiayaan Rp 1,2 triliun," ujarnya, Kamis (7/4).

Jumlah nasabah akan menjadi fokus agar terus bertambah hingga lima tahun ke depan BMI menargetkan bisa menjangkau sejuta debitur. Irwan menjelaskan, penyediaan pembiayaan khusus perempuan ini karena banyak perempuan-perempuan Indonesia yang membutuhkan pembiyaan untuk mengembangkan bisnis terutama Ibu-ibu rumah tangga yang ingin memiliki pendapatan dari usaha yang dijalankannya. Sektor usaha mikro yang mendapat kucuran kredit dari BMI adalah pedagang gorengan, tukang bakso, pedagang empek-empek, tukang sayur, peternak ayam dan itik.

Irwan mengungkapkan, modal awal penyaluran pembiayaan ini senilai Rp 25 miliar yang merupakan dana internal perusahaan. Nah, untuk mengejar target sejuta nasabah, BMI juga akan menjajaki pengajuan kredit dari perbankan.

Untuk menggencarkan penjangkauan nasabah, BMI memperluas jaringan sebanyak 50 cabang hingga akhir tahun nanti. Sampai kuartal satu ini, BMI sudah menambah 21 cabang di Pulau Jawa. "Lima tahun ke depan harapan kami bisa memperluas cabang hingga 400-450 cabang di pulau Jawa dan luar Jawa," imbuh Irwan. Untuk setiap pembukaan cabang, nilai investasi yang harus BMI sediakan mencapai Rp 150 juta, dengan jumlah karyawan sebanyak 9-10 officer. Jika kelak target sejuta nasabah bisa tercapai, BMI akan meningkatkan plafon pembiayaan menjadi di atas Rp 1 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×