Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan tengah sibuk menyusun anggaran untuk tahun depan. Salah satunya, bank akan meningkatkan alokasi belanja modal untuk teknologi informasi (TI) di tahun 2018. Ini cara untuk meningkatkan perbankan digital.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) akan memupuk anggaran teknologi lebih besar di tahun depan. BNI akan memanfaatkan anggaran ini untuk operasional dan digitalisasi perbankan BNI.
"Antara lain pengadaan ATM tarik dan setor tunai atau cash recycling machine, mesin EDC, teller cash recycle, serta pengembangan infrastruktur jaringan dan keamaan pusat data," kata Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta kepada KONTAN, Kamis (23/11).
Kendati demikian, BNI belum dapat merinci anggaran untuk teknologi di tahun depan. Bank berplat merah ini telah mempersiapkan anggaran belanja modal untuk perbankan digital sebesar Rp 1 triliun di tahun ini.
Herry menambahkan, pihaknya belum menyerap habis anggaran untuk di tahun ini. Diproyeksikan, bank berkode saham BBNI ini hanya akan memakai 60%-70% dari total anggaran tersebut.
PT Bank OCBC NISP juga telah menyiapkan dana untuk pengembangan teknologi di tahun depan. Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, pihaknya mengalokasikan dana Rp 500 miliar untuk pengembangan teknologi di tahun depan
Alokasi ini naik dua kali lipat dibandingkan anggaran belanja teknologi sebesar Rp 200 miliar di tahun 2017. Kenaikan anggaran ini karena OCBC NISP ingin memperbaharui perangkat keras dan perangkat lunak guna meningkatkan keamanan nasabah.
Direktur Utama PT Bank Mayapada Internasional Tbk Hariyono Tjahjarijadi mengatakan, akan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 200 miliar di tahun ini. Nah, mayoritas penggunaan dana untuk infrastruktur TI.
Selain itu, dana akan dimanfaatkan untuk meningkatkan keamanan teknologi, pengembangan perbankan digital, kantor cabang digital, dan produk e-channel Bank Mayapada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News