Reporter: Andri Indradie | Editor: Test Test
JAKARTA. Rencana Shinhan Bank mengakuisisi PT Bank Antardaerah masih jalan di tempat. Sampai saat ini, manajemen Bank Antardaerah dan Shinhan Bank belum menemui Bank Indonesia (BI) untuk membicarakan rencana akuisisi tersebut.
Direktur Utama Bank Antardaerah Bujung R. Hanani mengatakan, saat ini Bank Antardaerah masih mencari waktu tepat untuk mempertemukan calon investor dengan BI. "Agak susah bertemu karena masing-masing masih sibuk," ujar Bujung kepada KONTAN, Kamis (12/8).
Seperti ditulis KONTAN sebelumnya, Bank Antardaerah berencana mempertemukan Shinhan Bank dengan BI, Juli lalu. Sumber KONTAN menyebutkan, bank terbesar nomor dua di Korea Selatan itu berniat menjadi pemegang saham mayoritas di Bank Antardaerah.
Nilai pembelian saham Bank Antardaerah juga belum ketahuan. Namun, berdasarkan laporan keuangan Bank Antardaerah, pada akhir Maret 2010 total aktiva Bank Antardaerah mencapai Rp 1,35 triliun. Laba operasionalnya sebesar Rp 2,67 miliar dan laba bersih Rp 1,92 miliar.
Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Antardaerah di level 13,05%. Sementara modal inti dan modal pelengkap sebesar Rp 112,91 miliar.
Saat ini, bank yang berkantor pusat di Surabaya ini dimiliki oleh pemegang saham perseorangan. Ahadiat Wargana yang merupakan Presiden Komisaris Bank Antardaerah memiliki 50% saham. Sisanya, Indrawati 16,01%, Yudo Sutanto 12,98%, Hendra Setiawan 11,88%, dan Djasmajuni 9,13%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News