Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Bank Artha Graha Internasional Tbk menargetkan awal tahun 2017 bisa masuk kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III atau memiliki modal inti antara Rp 5 triliun sampai kurang dari Rp 30 triliun. Untuk melakukan ini, bank berkode emiten INPC ini mempunyai dua startegi yaitu pertama mengandalkan pertumbuhan organik dan dengan anorganik.
Direktur Operasional, Umum, dan Premises Artha Graha, Anas Latief mengatakan, untuk startegi pertama untuk penambahan modal adalah dengan memanfaatkan laba ditahan untuk penguatan aset. Selain itu bank milik Taipan Tommy Winata ini juga akan menambah modal dengan melakukan right issue atau melepas saham baru. “Sekarang dalam persiapan right issue dalam beberapa bulan kedepan, diharapkan dana yang masuk dalam right issue ini mencapai Rp 500 miliar,” ujar Anas kepada KONTAN, Senin, (1/8).
Sebagai gambaran, dalam keterbukaan ke Bursa Efek Indonesia pada (29/7), disebutkan bahwa hasil RUPS LB, pemegang saham telah menyetujui penambahan modal dengan mengeluarkan saham baru maksimal Rp 5 miliar saham dengan nilai nominal Rp 110,88 per saham.
Bank Artha Graha juga mengaku akan menerbitkan waran yang jumlahnya tidak lebih dari 35% dari jumlah saham yang ditempatkan saat penyampaian pernyataan pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Rencana penerbitan waran ini diharapkan bisa terealisasi pada semester 2 2016.
Sebagai informasi, sampai Juni 2016, tercatat modal inti Bank Artha Graha mencapai Rp 3,65 triliun. Dengan demikian bank yang berdiri pada 1973 ini masih membutuhkan tambahan modal sebesar Rp 1,35 triliun untuk mencapai BUKU III. Pada akhir semester 1 2016, tercatat Bank Artha Graha berhasil mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 23,94% yoy menjadi Rp 65 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News