Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) membuka peluang masuknya suntikan tambahan modal dari investor. Akhir September mendatang perseroan juga akan menggelar RUPSLB untuk meminta restu pemegang saham dalam melakukan aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu alias rights issue.
"Standby buyer bisa dari luar perseroan maupun pemegang saham existing. Sesuai mekanisme saja," kata Direktur Utama Bank Artos Deddy Triyana kepada Kontan.co.id, Selasa (20/8).
Saat ini 80% kepemilikan saham perseroan dikempit oleh keluarga Arto Hardy, dengan perincian Arto Hardy 32%, kemudian Lani Miguna; Sinatra Arto Hardy; William Arto Hardy; dan Lina Arto Hardy masing-masing memegang 12%. Sementara sisa 20% dipegang masyarakat.
Baca Juga: Bank Artos (ARTO) bidik dana segar Rp 181 miliar dari rigts issue
Sedangkan rencana rights issue direncanakan akan digelar dalam dua tahap dengan target total penghimpunan dana mencapai Rp 181 miliar. Tahap pertama akan digelar pada kuartal 3/2019 senilai Rp 74 miliar, dan tahap kedua digelar pada 2020 senilai Rp 107 miliar.
"Dana yang didapat dari rights isaue rencananya akan digunakan untuk perkembangan usaha dan pengembangan insfrastruktur usaha," sambung Deddy.
Deddy sendiri masih enggan menjelaskan lebih detil terkait aksi perseroan. Meski demikian, ia memastikan dalam waktu dekat, perseroan akan mengumumkan rencana aksi tersebut.
Baca Juga: Melonjak akibat rencana akuisisi, saham Bank Artos (ARTO) kena suspensi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News