Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) berencana melakukan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu alias rights issue. Aksi ini akan terlebih dahulu meminta izin kepada dalam RUPSLB yang akan digelar 30 September mendatang.
Meski demikian, dalam catatan laporan publikasi semester 1-2019, perseroan menyatakan bakal menargetkan dana rights issue sebesar Rp 181 miliar. Aksi ini pun akan dilakukan dalam dua tahap, pada kuartal III 2019, dan tahun depan.
Baca Juga: Melonjak akibat rencana akuisisi, saham Bank Artos (ARTO) kena suspensi
“Dalam RBB 2019, bank merencanakan melakukan rights issue penambahan modal pada triwulan III/2019 dengan target penambahan modal sebesar Rp 74 miliar, dan pada 2020 dengan target penambahan modal sebesar Rp 107 miliar,” tulis perseroan.
Sementara dalam keterbukaan informasinya kepada Bursa Efek Indonesia, pada Kamis (15/8) Direktur Utama Bank Artos Deddy Triyana menjelaskan, dalam RUPSLB terebut perseroan memang akan meminta izin kepada pemegang sahamnya terkait rencana pengambilalihan saham perseroan.
Sebelumnya, sempat diisukan bahwa PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tengah membidik Bank Artos. Maklum bank swasta BUKU IV itu memang tengah berencana mengakuisisi beberapa bank. Setelah berhasil caplok Bank Royal, BCA kini membidik satu bank lagi.
Baca Juga: Rights issue Bank Artos bakal diserap oleh BCA?
Namun Deddy membantah jika BCA akan menjadi investor yang menyerap aksi rights issue perseroan. "Sepertinya hanya rumor," ujarnya pada Kontan.co.id, Jumat (16/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News