kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bank asal Italia Mediobanca akuisisi 19,9% saham BFI Finance


Minggu, 05 Agustus 2018 / 09:50 WIB
Bank asal Italia Mediobanca akuisisi 19,9% saham BFI Finance
ILUSTRASI. BFI Finance Indonesia


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank komersil asal Italia, Mediobanca mengaku telah mengakuisisi saham BFI Finance Indonesia Tbk sebesar 19,9% dari total saham perusahaan. Akuisisi saham tersebut, yang melalui anak usaha Mediobanca yaitu Compass, diharapkan selesai akhir tahun ini.

Mediobanca lewat keterangan resminya, Jumat (3/8) menyatakan, kesepakatan akuisisi ini saham BFI Finance melalui Trinugraha Capital & Co SCA yang saat ini sebagai pemegang saham mayoritas perusahaan yaitu 45,7% dari total saham.

Dengan proses akuisisi ini, Compass akan menjadi salah satu pemegang saham utama BFI Finance.

CEO Mediobanca Alberto Nicola Nagel berharap, akuisisi ini akan meningkatkan pertumbuhan bisnis dan keuntungan perusahaan. Hal ini sesuai dengan rencana strategi perusahaan di tahun 2016-2019 yaitu melakukan akuisisi untuk meningkatkan volume dan profitabilitas perusahaan.

Untuk tahun ini, Mediobanca akan memperkuat usaha Compass sebagai perusahaan pembiayaan di Italia. Adapun akuisisi 19,9% saham BFI Finance adalah strategi untuk meningkatkan bisnis Compass, di mana saat ini kinerjanya sudah cukup positif di pasar domestik.

“Masuknya Mediobanca dalam BFI Finance akan menjadi modal sekaligus langkah maju dalam tingkatkan pertumbuhan bisnis grup perusahaan,” ungkap Nicola.

BFI Finance dianggap sebagai jembatan untuk memasukan pasar di Indonesia. Karena perusahaan pembiayaan ini merupakan perusahaan terkemuka dan mempunyai prestise dari sisi keuntungan, pertumbuhan bisnis, serta mempunyai tim manajemen yang berpengalaman untuk menjamin risiko.

Adapun untuk masuk ke pasar Indonesia melalui pendekatan yang bertahap yaitu investasi, konsolidasi pada ekuitas, kemudian segera accretive. Accreative sendiri, adalah proses penambahan saham melalui akuisisi, sehingga bisa meningkatkan nila laba perusahaan.

Untuk saat ini, skema investasi masih dalam bentuk keuangan. Setelah itu, akan ada evaluasi terkait skema investasi dengan meningkatkan partisipasi atau kontribusi pada pengembangan bisnis BFI Finance. Misalnya, Compass akan mentransfer pengetahuan terhadap sistem penilaian dan pemulihan kredit, kemudian pengembangan inovasi dan kapasitas produk yang berdasarkan perjanjian bisnis dengan BFI Finance.

Sebelumnya, Mediobanca telah membidik pasar di Asia Tenggara yang dianggap menjanjikan seperti Indonesia, Filipina dan Vietnam. Indonesia menjadi pilihan, karena menarik secara demografi memiliki 250 juta pendudukan dan kondisi perekonomian cenderung stabil.

Hal ini semakin diperkuat oleh prediksi International Monetary Fund (IMF), bahwa perekonomian Indonesia diramalkan meningkat. Nantinya Indonesia akan menduduki posisi teratas dalam pertumbuhan PDB di wilayah Asia Pasifik dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 5% di tahun 2018-2021.

Data tersebut berdasarkan peningkatan konsumsi non makanan Indonesia Indonesia yang rata-rata sebesar 9% di tahun 2012-2017.

Alasan lainnya, Industri keuangan Indonesia menunjukkan margin yang menarik, dan mampu menjaga risiko meskipun perbankan dalam kondisi stagnan. Di sisi lain, masih ada peluang pasar dari bisnis pembiayaan di Indonesia, di mana sekitar 45% jumlah penduduk masih mengandalkan transaksi kredit tradisional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×