Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam situasi pandemi Covid-19, daya beli masyarakat menjadi terbatas di tengah perlambatan ekonomi sekaligus pembatasan wilayah. Hal ini praktis membuat tren transaksi penarikan tunai semakin lesu. Menurut data Bank Indonesia, transaksi penarikan tunai di bank turun sebesar 9,4% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1.695 triliun per Juli 2020.
Kendati demikian, hal itu tidak membuat bank berkecil hati. Malah, beberapa bank besar yang dihubungi Kontan.co.id justru berniat untuk memperbanyak mesin setor tarik tunai alias Cash Recycle Machine (CRM). CRM ke depan juga diramal akan menggantikan fungsi ATM, lantaran jauh lebih efisien dan hemat.
Selain punya fungsi ATM pada umumnya, mesin CRM juga menggantikan peran teller di kantor cabang. Nah berdasarkan data yang dihimpun oleh PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) saat ini jumlah ATM milik empat bank pelat merah memang sangat dominan.
Baca Juga: Optimisme konsumen akan prospek ekonomi ke depan menurun
Tercatat per akhir 2019 totalnya sudah mencapai 59.622 unit. Dan hampir sebagian besar sudah terkoneksi dengan ATM Link, yang merupakan integrasi seluruh mesin ATM milik bank BUMN.
Namun, kalau berbicara soal CRM maka penguasanya adalah PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Menurut Santoso Liem, Direktur BCA per akhir 2019 lalu jumlah CRM milik BCA tercatat sebanyak 6.888 yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, 49% berada di wilayah Jabodetabek dan 51% tersebar di luar Jabodetabek. "Dengan jumlah tersebut, BCA meraih rekor MURI sebagai bank swasta nasional yang memiliki jumlah mesin ATM setor tarik terbanyak di Indonesia," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (6/10).
Walau tidak merinci, hampir dipastikan Bank BCA bakal terus menambah infrastruktur tersebut. Sebab menurut perseroan ATM setor tarik terbukti membantu nasabah yang memiliki tinggi dan dapat meminimalisir antrian.
Sekaligus, Mesin CRM atau ATM Setor Tarik memiliki fungsi sebagai ATM tarikan tunai, ATM setoran tunai, dan ATM non tunai. "Di sisi lain, pengelolaan operasional yang efisien dalam situasi ini dilakukan lewat optimalisasi transaksi melalui layanan perbankan digital dan transaksi nontunai sebagaimana yang tersedia di mobile banking dan internet banking BCA," ujarnya.
Adapun, secara total per Semester I 2020 BCA telah melayani 22,5 juta rekening nasabah dan memproses sekitar 30 juta transaksi setiap harinya didukung oleh 1.251 kantor cabang, dan 17.360 ATM.
Baca Juga: Bantu petani, BNI luncurkan aplikasi digital dan Kartu Tani Berjaya
Bank-bank lain pun sedang berupaya juga untuk melakukan penambahan CRM. Utamanya untuk mendorong efisiensi biaya operasional. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) misalnya yang mengaku berniat untuk menambah 250 unit CRM untuk beberapa waktu ke depan.
Namun, Direktur Distribution and Retail Funding BTN Jasmin menjelaskan pihaknya tidak akan menambah jumlah ATM. Hal ini lantaran ATM Link yang dijalankan oleh PT Jalin juga bisa dinikmati oleh nasabah BTN. "Buat BTN lebih murah dan efisien jika memanfaatkan ATM Link," terang Jasmin.