kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,72   3,97   0.44%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Banten dan Bank Artos tetap lanjutkan rencana rights issue tahun ini


Senin, 23 Maret 2020 / 06:07 WIB
Bank Banten dan Bank Artos tetap lanjutkan rencana rights issue tahun ini
ILUSTRASI. Suasana pelayanan nasabah di Kantor Pusat Bank Banten, Jakarta (31/5). PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) berkeinginan untuk meningkatkan penyaluran kredit komersial. Hal ini untuk meningkatkan realisasi penyaluran kredit. KONTAN/Muradi/2


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue sejumlah bank dipastikan akan tetap direalisasikaan tahun ini meskipun kondisi pasar saham tengah ambles sebagai dampak dari penyebaran virus corona (Covid-19) yang kian meluas.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan lalu memang ditutup menguat 2,18% ke level 4.194,94. Namun, indeks tersebut sudah anjlok 33,23% sepanjang tahun 2020 ini. Bahkan pada perdagangan Jumat lalu, IHSG sudah sempat jatuh ke level di bawah Rp 4.000.

Sebelumnya ada sejumlah bank yang berencana melakukan rights issue tahun ini di antaranya PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO), PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS), PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), PT Bank BRI Agroniaga Tbk (AGRO) dan lain-lain.

Baca Juga: Siap naik kelas, Bank Artos targetkan harga rights issue Rp 139 per saham

Bank Artos dan Bank Banten masih akan tetap menargetkan menggelar aksi korporasi tersebut tahun ini. Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa mengatakan, sesuai jadwal, perseroan akan mengajukan registrasi rights issue ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhir Maret 2020 ini.

Bank Banten tidak bisa memungkiri tekanan pasar saham yang terjadi. Dengan tetap menggelar tahun ini maka perseroan harus siap dengan resiko yang ada. "Mungkin saja jumlah target pendanaan yang diperoleh tidak maksimal," kata Fahmi pada Kontan.co.id, Jumat (20/3).

Meski begitu, Bank Banten masih akan terus mencermati perkembangan kondisi pasar seraya memetakan nilai tawar yang baik bagi perseroan dan pemegang saham atau pun calon investor.

Sebelum aksi korporasi yang bertujuan memperkuat permodalan itu terealisasi, Bank Banten akan memperkuat model bisnis konsumer dan pendanaan ritel dalam menjalankan bisnisnya.

Dengan begitu, Fahmi berharap kinerja bank masih dapat ditingkatkan dan berjalan dalam koridor pengelolaan risiko yang lebih baik.

Sedangkan Bank Artos telah mengantongi izin dari OJK untuk menggelar rights issue. Bank ini akan menerbitkan saham baru maksimal 15 miliar dengan target harga Rp 139 per saham. Target dana segar yang dibidik dari aksi korporasi itu sebesar Rp 1,34 triliun.

Deddy Triyana, Direktur Utama Bank Artos dalam keterbukaanya ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat lalu mengatakan, perseroan sudah meneken kerja sama dengan Trimegah Sekuritas untuk menjadi pembeli siaga rights issue itu jika pemegang saham yang ada tidak menyerap haknya.

Baca Juga: Ingin naik kelas, rencana rights isue Bank Artos belum kantongi izin dari OJK

Rencana rights issue Bank Artos ini memang mundur dari target karena baru mendapatkan restu dari OJK. Sebelumnya, perseroan menargetkan pencatatan saham rights issue itu di BEI akan dilakukan pada 10 Maret.

Saat ini Bank Artos masuk dalam kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) I dan setelah rights issue berencana menjadi BUKU II dengan modal inti lebih dari Rp 1 triliun. Bank ini ingin bertransformasi jadi bank digital.

Bank ini sudah melakukan persiapan jadi bank digital sejak awal tahun. Deddy bilang, pihaknya akan mengembangkan produk inovatif mencakup produk simpanan, pinjaman serta produk jasa perbankan yang dikemas sesuai perkembangan ekosistem digital yang sedang berkembang saat ini.

Tahun ini, Bank Artos memasang target dalam rencana bisnis bank (RBB) cukup tinggi. Penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga ditargetkan masing-masing Rp 3 triliun. Padahal, dalam laporan bulan per Desember 2019, penyaluran kredit bank ini hanya Rp 284,7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×