Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Sedangkan Bank Artos telah mengantongi izin dari OJK untuk menggelar rights issue. Bank ini akan menerbitkan saham baru maksimal 15 miliar dengan target harga Rp 139 per saham. Target dana segar yang dibidik dari aksi korporasi itu sebesar Rp 1,34 triliun.
Deddy Triyana, Direktur Utama Bank Artos dalam keterbukaanya ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat lalu mengatakan, perseroan sudah meneken kerja sama dengan Trimegah Sekuritas untuk menjadi pembeli siaga rights issue itu jika pemegang saham yang ada tidak menyerap haknya.
Baca Juga: Ingin naik kelas, rencana rights isue Bank Artos belum kantongi izin dari OJK
Rencana rights issue Bank Artos ini memang mundur dari target karena baru mendapatkan restu dari OJK. Sebelumnya, perseroan menargetkan pencatatan saham rights issue itu di BEI akan dilakukan pada 10 Maret.
Saat ini Bank Artos masuk dalam kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) I dan setelah rights issue berencana menjadi BUKU II dengan modal inti lebih dari Rp 1 triliun. Bank ini ingin bertransformasi jadi bank digital.
Bank ini sudah melakukan persiapan jadi bank digital sejak awal tahun. Deddy bilang, pihaknya akan mengembangkan produk inovatif mencakup produk simpanan, pinjaman serta produk jasa perbankan yang dikemas sesuai perkembangan ekosistem digital yang sedang berkembang saat ini.
Tahun ini, Bank Artos memasang target dalam rencana bisnis bank (RBB) cukup tinggi. Penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga ditargetkan masing-masing Rp 3 triliun. Padahal, dalam laporan bulan per Desember 2019, penyaluran kredit bank ini hanya Rp 284,7 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News