Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) optimistis kinerja sampai akhir 2017 bisa membaik. Hal ini terutama didorong dari pendapatan bunga dari penyaluran kredit pegawai negeri di Provinsi Banten.
Fahmi Bagus Mahesa, Direktur Utama Bank Banten mengatakan, potensi kredit pegawai negeri Provinsi Banten masih cukup besar. "Kami masih melakukan ekspansi kredit pegawai negeri sipil di Provinsi Banten," katanya, Rabu (18/10).
Sampai akhir tahun ini, diproyeksi pertumbuhan kredit bank berkode saham BEKS ini sebesar 22% secara tahunan atau year on year (yoy). Target pertumbuhan kredit terutama didorong banyaknya pengalihan kredit pegawai negeri dari Bank Jabar Banten (BJB) ke Bank Banten.
Meskipun target pertumbuhan kredit cukup kencang di akhir 2017, Fahmi memproyeksi, di akhir tahun ini, Bank Banten masih akan merugi. Namun mantan bankir bank BJB ini memastikan kerugian Bank Banten akan lebih kecil dibanding tahun lalu.
Terkait dengan penolakan penambahan modal Bank Banten oleh DPRD, Fahmi optimistis tidak mengganggu kinerja. Hal ini karena manajemen akan fokus untuk ekspansi dan mencapai target sesuai rencana bisnis.
Fahmi juga memastikan saat ini Bank Banten dalam keadaan sehat. Sampai Agustus 2017 berdasarkan laporan keuangan bulanan Bank Banten realisasi penyaluran kredit sebesar Rp 4,3 triliun, naik 33,12% secara yoy.
Dari penyaluran kredit ini, pendapatan bunga bank Banten berhasil naik 125% yoy menjadi Rp 124 miliar. Biaya operasional selain bunga bersih Bank Banten sampai Agustus 2017 turun 47,% yoy.
Kerugian Bank Banten sampai Agustus 2017 sebesar Rp 49 miliar, atau membaik dari periode sama 2016 yang mencatat rugi Rp 248 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News