kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank berharap standarisasi biaya terminal usage


Selasa, 20 Juni 2017 / 17:53 WIB
Bank berharap standarisasi biaya terminal usage


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Bankir berharap adanya standarisasi biaya sewa yang dibayarkan oleh bank penerbit kepada bank pemilik serta penerima alat uang elektronik.

Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Santoso Liem mengharapkan kesetaraan biaya penggunaan alat pembaca uang elektronik. “Namun kami masih menunggu kebijakan dan keputusan dari Bank Indonesia,” ujar Santoso, Selasa (20/6).

Sumber KONTAN menyebut, saat ini, biaya terminal usage fee (TUF) yang dikeluarkan BCA untuk menggunakan alat dari Bank Mandiri sebesar 0,6% per transaksi. Sedangkan, beberapa bank BUMN yang menggunakan alat dari Bank Mandiri saat ini relatif tidak banyak mengeluarkan biaya.

Randi Anto, Direktur PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengatakan, saat ini, uang elektronik Brizzi yang dipakai di tol bersama dengan Bank Mandiri tidak dikenakan biaya.

Sementara, Dadang Setiabudi, Senior Executive Vice President (SEVP) Teknologi Informasi PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) bilang, saat ini, investasi infrastruktur uang elektronik di jalan tol dilakukan bersama oleh Himbara. “Dengan demikian, tidak ada biaya per transaksi yang dibayarkan oleh bank Himbara untuk transaksi di ruas tol kepada bank Himbara lain,” ujar Dadang, Selasa (20/6).

Namun Rico Usthavia Frans, Direktur Teknologi dan Digital Bank Mandiri memastikan, bahwa skema pengenaan biaya ini masih akan dibahas bersama antara bank dengan BI. “Intinya adalah siapa yang investasi, dia akan mendapatkan fee dan revenue,” ujar Rico, Selasa (20/6).

Misalnya ketika Mandiri investasi alat pembaca uang elektronik, dan bank lain akan menggunakan alat ini, maka bank tersebut harus membayar ke Bank Mandiri. Nantinya, terminal usage fee ini lebih bertujuan untuk mengganti investasi yang dilakukan.

Sebagai gambaran, saat ini, untuk bisnis uang elektronik di jalan tol, Bank Mandiri merupakan penguasa pangsa pasar yaitu lebih dari 50%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×