kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bank bersiap antisipasi pengetatan likuiditas


Minggu, 07 Mei 2017 / 20:35 WIB
Bank bersiap antisipasi pengetatan likuiditas


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Industri perbankan bersiap mengantisipasi pengetatan likuiditas pada Lebaran 2017. Pasalnya, data yang dihimpun PT Bank Mandiri Tbk menunjukan dana pihak ketiga (DPK) pada masa Lebaran selalu menunjukan penurunan.

Direktur Manajemen Risiko dan Kepatuhan Bank Mandiri, Siddiq Badrudin memaparkan, sejak tahun 2014, DPK perbankan menurun sekitar Rp 80 triliun hingga Rp 85 triliun. "Setiap lebaran DPK keluar sekitar Rp 84 triliun. Sejalan dengan itu, kredit juga turun Rp 80 triliun," katanya, pekan lalu.

Meski begitu, besaran penurunan DPK tersebut berangsur menurun. Tercatat penurunan tertinggi terjadi di bulan Juli 2014 sebesar Rp 118 triliun. Sementara di bulan Juli 2015 turun Rp 78 triliun dan Juli tahun lalu, DPK hanya turun Rp 55 triliun.

"Penurunan pada operasi pasar terbuka (OPT) sekitar Rp 80 triliun sampai Rp 110 triliun pada saat menjelang Lebaran," ujarnya.

Bank berkode emiten BMRI ini pun akan mempersiapkan likuiditas guna mengantisipasi adanya penarikan DPK menjelang lebaran. Kata Siddiq, sampai saat ini pihaknya masih memiliki DPK yang cukup untuk mengantisipasi penurunan menjelang Lebaran.

Tercatat sampai Maret 2017, DPK Bank Mandiri tumbuh dari Rp 655,1 triliun menjadi Rp 731,1 triliun. Secara persentase, kenaikan DPK Bank Mandiri sebesar 11,6%. Di sisi loan to deposit ratio (LDR) tercatat 89,52% atau naik dari periode sebelumnya 87,42%.

Sementara, PT Bank Negara Indonesia Tbk juga telah tengah melakukan persiapan. Direktur Tresuri BNI, Panji Irawan mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 2.000 cabang dan 17.000 ATM.

"Biasanya mendekati dua minggu sebelum Lebaran terjadi pengetatan, kami sedang kaji kebutuhannya," kata Panji. Adapun, untuk mengantisipasi hal tersebut,  tidak menutup kemungkinan pihaknya mencari pendanaan dari pasar uang.

Sebagai informasi, DPK BNI per kuartal I 2017 sebesar Rp 445,05 triliun atau tumbuh 19,8% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 371,56 triliun. Sementara, LDR bank berlogo 46 ini masih terjaga di level 89%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×