Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Integrasi sistem pembayaran elektronik di bidang transportasi diproyeksi bisa meningkatkan jumlah transaksi uang elektronik alias e-money. Apalagi Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah menyepakati integrasi pembayaran transportasi antar moda.
Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Santoso Liem mengatakan, saat ini, porsi transaksi uang elektronik di transportasi masih sebesar 20%-25%.
"Dengan adanya rencana BI melakukan integrasi sistem pembayaran elektronik di bidang transportasi bisa meningkatkan transaksi uang elektronik," kata Santos di kompleks JCC, Rabu (6/9).
Ke depan, menurut Santoso, yang masih menjadi tantangan pengembangan bisnis uang elektronik di transportasi adalah ketersediaan kartu dan outlet isi ulang. Saat ini tercatat jumlah kartu Flazz mencapai 12 juta kartu. Diharapkan dengan adanya elektronifikasi dan integrasi transportasi bisa meningkatkan transaksi Flazz BCA.
Sementara, Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) Achmad Baiquni bilang, bisnis uang elektronik di bidang transportasi masig berpotensi besar.
"Kami sudah menyiapkan seluruh infrastruktur pendukung terkait bisnis uang elektronik di jalan tol," kata Baiquni (6/9).
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menyebut, khusus untuk infrastruktur pembayaran uang elektronik di jalan tol, pihaknya sudah melakukan upaya ekstra menyambut elektronifikasi jalan tol. "Kami sudah menyiapkan 3 juta kartu untuk menyambut sistem ini, khusus Oktober kami sudah sediakan 2,5 juta kartu," katanya.
Agar masyarakat semakin mudah mendapatkan uang elektronik, Bank Mandiri akan mengintensifkan pemasaran baik melalui jaringan bank, toko ritel, gardu tol dan di pusat perbelanjaan. Saat ini jumlah kartu E-money Mandiri yang beredar sebanyak 9 juta kartu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News