kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.042.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Bank BJB: Penyaluran Kredit Perbankan Masih Cukup Menantang


Senin, 21 Juli 2025 / 15:16 WIB
Bank BJB: Penyaluran Kredit Perbankan Masih Cukup Menantang
ILUSTRASI. Layanan nasabah di Bank BJB, Depok, Senin (30/6/2025). Bank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit perbankan pada Mei 2025 sebesar 8,1% secara tahunan, dengan total kredit yang disalurkan bank kepada korporasi, perorangan, dan sektor lainnya mencapai Rp 7.903,5 triliun. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB menyampaikan bahwa pihaknya melihat risiko penyaluran kredit perbankan saat ini masih cukup menantang.

Sebagaimana diketahui Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan tumbuh sebesar 7,77% secara tahunan alias year-on-year (yoy) pada Juni 2025. Pertumbuhan penyaluran kredit ini melambat dari pertumbuhan Mei 2025 yang sebesar 8,43% (yoy). 

BI menilai, salah satu penyebab melambatnya pertumbuhan kredit perbankan adalah lantaran bank tengah meningkatkan standar penyaluran kredit (lending standard).

Merespon kondisi ini, Direktur Keuangan Bank BJB Hana Dartiwan menyebut tantangan ini terletak pada kondisi suku bunga acuan yang masih tinggi, ketatnya likuiditas perbankan, serta daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih.

Baca Juga: Aset Tembus Rp223 Triliun, Bank BJB Gas Digitalisasi dan Kredit Konsumer

"Penurunan BI rate 25 bps pada RDG terakhir menjadi angin segar, walaupun sepertinya sektor usaha masih wait and see dalam merespon dinamika makroekonomi terkini, baik di tingkat nasional maupun global," papar kepada Kontan, Jumat (18/7).

Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI terakhir juga mencatat bahwa selain peningkatan lending standard, salah satu penyebab penyaluran kredit melesu di Juni 2025 ini ialah bank cenderung menempatkan pada surat-surat berharga.

Hana menyampaikan bahwa penempatan dana pada instrumen surat berharga sendiri menjadi strategi perbankan untuk tetap menjaga stabilitas pendapatan bunga sehingga mendapatkan margin yang lebih sehat.

Baca Juga: Laba Bank BJB Tumbuh 9,37% di Kuartal I-2025, Didorong Inovasi Digital & Kinerja KUB

Meski demikian, Bank BJB sendiri tetap berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan kredit secara terukur, dengan selektif terhadap sektor ekonomi prioritas yang masih resilient untuk memenuhi prinsip kehati-hatian.

Melansir Kontan, hingga Maret 2025 penyaluran kredit dan pembiayaan Bank BJB tumbuh 11,4% year-on-year (YoY) menjadi Rp 145,4 triliun, dengan porsi kredit dari perusahaan anak mencapai Rp 27,1 triliun.

Kredit konsumtif masih jadi tulang punggung, naik 4,7% yoy, terutama dari sektor Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

Baca Juga: Bank BJB Cetak Laba Rp 398,41 Miliar pada Kuartal I-2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×