Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJB) akan mempersiapkan PT Bank BJB Syariah menjadi bank digital. Untuk mendukung itu, BJB akan membawa anak usahanya tersebut melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sementer II 2022 ini.
Untuk menjadi bank digital, BJB Syariah memang perlu melakukan penguatan permodalan. Dalam rangka IPO itu, BJB akan mendatang investor strategis yang akan membantu anak usahanya bertransformasi menjadi bank syariah digital.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, sudah terdapat satu investor strategis besar yang memiliki ekosistem syariah yang berkomitmen untuk membantu memperkuat pasar BJB Syariah baik sebagai perusahaan terbuka mapun sebagai bank digital.
"Lembaga tersebut merupakan institusi lokal. Lembaga ini bahkan sudah menyatakan ketertarikannya masuk ke BJB Syariah jauh sebelum rencana rencana IPO akan dilakukan," kata Yuddy dalam paparan publik secara virtual, Selasa (22/3).
Baca Juga: Bank BJB (BJBR) Pastikan Dividen yang Dibagikan dari Laba 2021 Akan Meningkat
Namun, selain institusi lokal tersebut, sejumlah investor dari asing seperti dari Malaysia, Abu Dhabi, dan negara timur tengah lainnya juga tertarik untuk masuk ke BJB Syariah.
Dia bilang, pihaknya sangat terbuka dengan investor yang ingin masuk ke BJB Syariah. Menurut Yuddy, bank tersebut menarik bagi investor karena merupakan institusi bagian dari BPD pertama yang sudah spin off.
BJB Syariah telah spin off sejak tahun 2010. Aset bank ini terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Pada akhir 2021, aset bank syariah ini mencapai Rp 10,4 triliun atau tumbuh 16,6% dari tahun sebelumnya.
Yuddy bilang, BJB Syariah akan menjadi bank syariah digital kedua yang akan hadir di Indonesia. Biaya infrastruktur teknologi yang akan dimiliki BJB Syariah juga akan lebih efisien karena bisa melakukan sharing infrastruktur dengan induknya.
Seperti diketahui, Bank BJB juga terus melakukan pengembangan digitalisasi saat ini. Bank ini akan berkembang menjadi bank hibdrid yakni mengombinasikan layanan digital dan offline.
Untuk mendukung transformasi digital, BJB telah melakukan kerjasama dengan tiga perusahaan teknologi besar yakni DCI Indonesia sebagai penyedia data center terbesar di Asia Tenggara, Alibaba Cloud Service, dan Amazone Web Service.
"Dengan kerjasama tersebut akan mendukung keandalan BJB dalam layanan dan kecepatan dalam berinovasi khususnya produk-produk berbasis teknologi," imbuh Yuddy.
Baca Juga: Rights Issue Bank BJB (BJBR) Kelebihan Permintaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News