Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menetapkan harga pelaksanaan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebesar Rp 1.200 per saham.
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan pada Kamis (15/12), BBTN menerbitkan sebanyak-banyaknya 3,4 miliar saham baru. Jumlah tersebut lebih rendah dari target yang tertera pada prospektus awal yakni sebanyak banyaknya 4,6 miliar saham.
Meski jumlah saham baru yang diterbitkan menjadi lebih sedikit, namun target perolehan dana tetap sama, yakni Rp 4,13 triliun. Hal ini mengindikasikan tingginya respons pasar sehingga harga pelaksanaan right bisa ditetapkan di level terbaik dan jumlah saham baru yang diterbitkan tidak perlu sebanyak rencana awal.
Baca Juga: Harga Rights Issue Bank BTN (BBTN) Dipatok Rp 1.200, Ini Jadwal Pelaksanaannya
Manajemen menetapkan rasio rights 100.000.000 : 32.525.443. Artinya, setiap pemilik 100 juta lembar saham akan mendapatkan 32.525.443 rights yang dapat dikonversi menjadi saham baru. Jumlah saham baru ini setara 24,54% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Untuk mendapatkan rights ini, investor harus memperhatikan tanggal cum date yang ditetapkan perseroan yakni pada 22 Desember 2022. Artinya, jika investor baru membeli saham BBTN pada tanggal 23 Desember (ex date), atau setelah tanggal cum date, maka saham tersebut tidak lagi mengandung rights.
Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (cum right) di pasar reguler dan negosiasi dijadwalkan pada 22 Desember dan di pasar tunai pada 26 Desember.
Perdagangan saham tanpa HMETD (ex right) di pasar reguler dan pasar negosiasi mulai pada 23 Desember dan di pasar tunai 27 Desember. Perdagangan HMETD dijadwalkan pada 28 Desember 2022 -5 Januari 2023
Jadi jika ingin meraup cuan dari rights issue ini, investor harus membeli saham BBTN paling lambat 22 Desember 2022. Setelah itu, meng exercise rights pada periode perdagangan HMETD yakni selama kurun 28 Desember 2022 - 5 Januari 2023.
CIMB Niaga Sekuritas yang menjadi salah satu penjamin emisi rights issue itu akan bertindak sekaligus sebagai pembeli siaga atau standby buyer.
Baca Juga: Harga Rights Issue BTN (BBTN) Rp 1.200, CIMB Niaga Sekuritas Jadi Pembeli Siaga
Pemerintah sebagai pemegang saham pengendali BTN dengan kepemilikan 60% akan mempertahankan porsinya dalam rights issue ini. Presiden Jokowi telah meneken peraturan pemerintah non 48 tahun 2022 pada 8 Desember 2022 untuk pemberian Penambahan Modal Negara (PMN) kepada BTN sebesar Rp 2,48 triliun.
Dalam aksi korporasi ini, pemegang 100 juta saham biasa atas nama yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal terakhir pencatatan (recording date) yakni 26 Desember pada pukul 16.00 WIB berhak atas 32.525.443 HMETD.
Dengan partisipasi penuh pemegang saham pengendali senilai Rp2,48 triliun, maka sisa rights senilai Rp1,65 triliun diharapkan terserap seluruhnya oleh investor publik. Namun, jika investor publik tidak melaksanakan seluruh haknya maka CIMB Sekuritas yang akan menyerap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News