kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank BTN (BBTN) Siap Rights Issue, Simak Prospeknya Menurut Analis


Rabu, 08 Juni 2022 / 14:08 WIB
Bank BTN (BBTN) Siap Rights Issue, Simak Prospeknya Menurut Analis
ILUSTRASI. Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) akan menggelar rights issue antara kuartal III atau kuartal IV tahun ini.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) akan menggelar rights issue antara kuartal III atau kuartal IV tahun ini. Hal itu sejalan dengan usulan penyertaan modal negara (PMN) yang diajukan Kementerian BUMN telah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

DPR menyetujui PMN tahun 2022 sebesar Rp 2,98 triliun diberikan ke bank berkode saham BBTN tersebut.

“Komisi VI DPR RI menerima penjelasan dan untuk selanjutnya akan mendalami usulan penyertaan modal negara tunai dengan rincian BTN akan menjual saham jenis saham dalam portepel melalui rights issue sesuai dengan persetujuan PMN TA 2022 sebesar Rp2,98 triliun," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR, Aria Bima, Selasa (7/6).

Wakil Menteri II BUMN Kartiko Wirjoatmodjo mengatakan, rights issue itu akan digelar semester II. Menurutnya, penambahan modal sangat dibutuhkan BTN karena bank tersebut memiliki Capital Adequacy Ratio (CAR) paling kecil diantara bank BUKU IV.

Dengan PMN Rp 2,98 triliun, pria yang akrab disapa Tiko itu mengatakan, CAR BTN akan ditingkatkan ke level 19%.

Baca Juga: Tambah Modal, BTN Akan Gelar Rights Issue Bank BTN (BBTN) di Semester II-2022

Direktur Keuangan BTN Nofry Rony Poetra menegaskan, angka Rp 2,98 triliun itu merupakan nilai PMN yang akan didapat BTN. Sementara untuk target rights issuenya, ia belum membeberkannya. “PMN sebesar Rp 2,98 triliun,” ujarnya pada Kontan.co.id, Rabu (8/6).

Kepemilikan pemerintah pada saham BTN saat ini mencapai 60%. Dengan nilai penyertaan modal pemerintah Rp 2,98 triliun maka total nilai penerbitan saham baru BTN bisa mencapai Rp 4,96 triliun. Sebanyak Rp1,98 triliun sisanya atau setara 40% akan diraih BTN dari investor publik.

Sejumlah analis menilai, PMN tersebut sangat positif buat BTN. Dengan tambahan modal tersebut,  BTN bisa semakin leluasa dalam mendongkrak kinerja, khususnya meningkatkan pembiayaan rumah ke segmen masyarakat berpenghasilan rendah dan milenial.

Direktur Riset dan Investasi PT Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan, rasio kecukupan modal BTN sangat kecil dibandingkan dengan bank-bank BUMN.

Oleh karena itu, dia menilai, right issue menjadi solusi buat BTN agar bisa lebih kuat lagi dalam menjaga permodalannya.

"Berbicara rights issue kita harus tahu apa kegunaannya. BTN diketahui kecukupan modalnya tidak sebesar bank BUMN lainnya. Dengan adanya penambahan modal, tentu sangat positif untuk BTN menjalankan perannya dalam memberikan pembiayaan rumah murah," kata Maximilianus, Rabu (8/6).

Sementara, Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee memandang BTN ke depan punya peluang besar untuk terus tumbuh. Hal ini didukung oleh sektor properti yang sudah mulai bangkit.  Sehingga tambahan modal besar itu, menurutnya, akan membuat BTN bisa lebih agresif lagi mendorong pembiayaan sektor properti.

"Tentu sangat positif. Kita tahu BTN spesialis sektor properti, khususnya untuk perumahan Rp 200 juta- Rp 300 jutaan. Tambahan modal, berapapun nilainya itu. akan sangat membantu sekali," ujarnya.

Baca Juga: Kementerian BUMN Ajukan PMN Sebesar Rp 73,2 Triliun untuk 10 BUMN pada 2023

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×