kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Bank BUMN ingin menguasai 75% transaksi ATM


Jumat, 09 Juni 2017 / 06:53 WIB
Bank BUMN ingin menguasai 75% transaksi ATM


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. JAKARTA. Kelompok bank BUMN ingin menjadi penguasa transaksi di anjungan tunai mandiri (ATM) pasca perusahaan switching Himpunan Bank Umum Milik Negara (Himbara) yaitu PT Jalin Pembayaran Nasional (JPN) mulai beroperasi pada Januari 2018.

Ketua Tim Penggabungan ATM Himbara yang juga Direktur PT Bank Mandiri Tbk Ogi Prastomiyono mengatakan, bank BUMN baru menguasai sekitar 50% transaksi seluruh ATM di Indonesia dengan jumlah 61.012 unit ATM. "Kami mengharapkan pangsa pasar transaksi ATM Himbara menjadi 75% di ATM," kata Ogi, Rabu (7/6).

Bank BUMN menyiapkan strategi untuk menguasai transaksi ATM di Indonesia. Misalnya, JPN akan mengoperasikan penggabungan 30.000 ATM bank BUMN di Januari 2018, penurunan tarif transaksi antar bank BUMN, serta tarif sebesar Rp 4.000 per transaksi untuk transfer di ATM Himbara.

Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Haru Koesmahargyo menambahkan, dengan tarif yang lebih rendah antar ATM Himbara maka dapat meringankan beban nasabah. Ujungnya, dengan tarif yang rendah dapat memacu nasabah melakukan transaksi.

Senior Executive Vice President Teknologi Informasi PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Dadang Setiabudi menuturkan, sinergi antar ATM Himbara akan memperluas titik pelayanan nasabah hingga ke berbagai daerah.

Saat ini, jaringan ATM bank-bank BUMN masih menjadi penguasa transaksi di ATM Indonesia. Disusul oleh ATM Prima milik BCA memiliki pangsa pasar sebesar 30% transaksi di ATM, ATM Bersama milik Artajasa menguasai 17% transaksi, dan ATM Alto hanya menguasai 4,8% transaksi di ATM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×