Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan kinerja positif sepanjang kuartal I-2025. Laba bersih emiten dengan kode saham BBCA di BEI ini sebesar Rp 14,1 triliun, meningkat 9,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Secara kuartalan, laba BBCA juga tercatat naik sebesar 2,8%.
Pendapatan operasional BCA didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp 21,1 triliun, tumbuh 7,1% secara tahunan.
Pendapatan non-bunga juga mengalami kenaikan, yakni sebesar 8,1% menjadi Rp 6,8 triliun. Meskipun demikian, beban provisi bank ini tetap terkendali dengan angka Rp 1 triliun, meskipun tercatat naik 18,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan pendapatan bunga bersih ini sejalan dengan ekspansi kredit yang cukup signifikan. Per Maret 2025, outstanding kredit BCA tercatat mencapai Rp 941 triliun, naik 12,6% dibandingkan tahun lalu.
Kredit yang disalurkan ke sektor-sektor berkelanjutan juga tercatat tumbuh 19% menjadi Rp 235 triliun.
Seluruh segmen kredit menunjukkan pertumbuhan yang positif, dengan rincian sebagai berikut: kredit korporasi naik 13,9%, kredit komersial tumbuh 9,9%, kredit UKM meningkat 12,9%, dan kredit konsumer bertumbuh 11,3%.
Namun, di tengah pertumbuhan kredit tersebut, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) BCA sedikit meningkat menjadi 2%, dari sebelumnya 1,9% pada kuartal I-2024.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengungkapkan bahwa momentum Ramadan dan Idulfitri turut memberi dampak positif terhadap penyaluran kredit bank ini hingga Maret 2025.
Selain itu, ajang BCA Expoversary 2025 juga disebut memberikan kontribusi dalam mendongkrak pertumbuhan kredit. Mengingat tingginya antusiasme masyarakat, BCA pun memutuskan untuk memperpanjang pelaksanaan BCA Expoversary hingga 30 April 2025.
"BCA berkomitmen untuk mendukung perekonomian nasional melalui penyaluran kredit yang hati-hati dan terencana. Kami optimistis akan dapat terus tumbuh meskipun di tengah tantangan pasar," ujar Jahja dalam keterangannya pada Rabu (23/4).
Dari sisi margin bunga bersih, BCA mencatatkan kenaikan dari 5,6% menjadi 5,8%. Hal ini didorong oleh struktur pendanaan yang efisien, dengan rasio dana murah (CASA) tercatat mencapai 82,9%, naik dari 81,2% pada kuartal I-2024.
Namun, meskipun kredit tumbuh pesat, dana pihak ketiga (DPK) BCA hanya tumbuh 6,5% menjadi Rp 1.193 triliun, yang mengakibatkan rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) meningkat dari 71,2% menjadi 82,9%.
BCA juga mencatatkan peningkatan signifikan dalam transaksi digital. Pada kuartal I-2025, bank ini memproses 9,9 miliar transaksi, naik 19% dibandingkan tahun lalu. Dari jumlah tersebut, transaksi melalui mobile banking dan internet banking tercatat mencapai 8,8 miliar.
Secara keseluruhan, BCA berhasil menunjukkan kinerja yang solid pada kuartal pertama 2025, meskipun ada tantangan di sisi likuiditas dan rasio NPL yang sedikit meningkat.
Selanjutnya: Login Di Asndigital.bkn.go.id, Ini Cara Aktivasi MFA ASN Digital Untuk Akses MyASN
Menarik Dibaca: Ini Penyebab Asam Urat di Tangan Mengganggu Aktivitas, Berikut Cara Mengobatinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News