kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Commonwealth menargetkan Rp 150 miliar dari penjualan SR012


Minggu, 08 Maret 2020 / 22:10 WIB
Bank Commonwealth menargetkan Rp 150 miliar dari penjualan SR012
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Commonwealth Bank di Jakarta, Jumat (6/3/2020).


Reporter: Umar Tusin | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Salah satu agen penjual SR012 Bank Commonwealth menargetkan Rp 150 miliar dari penjualan SR012.

Head of Wealth Management & Premier Banking Bank Commonwealth Ivan Jaya mengatakan, SR012 adalah instrumen yang cukup baik untuk dimiliki bagi para nasabah dalam kondisi pasar seperti saat ini.

"Dengan kupon 6.3% sangat menarik bagi nasabah kami, apalagi kupon tersebut diinfokan sebelum kemarin Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan 0.25%," ujar Ivan kepada Kontan, Minggu (8/3).

Baca Juga: Bank Indonesia mencatat, posisi cadev akhir Februari 2020 sebesar US$ 130,4 miliar

Ivan mengatakan, dengan adanya potensi pemotongan suku bunga, maka kenaikan harga obligasi masih memungkinkan.

Selain kupon 6,3%, Ivan mengatakan nasabah juga akan berpeluang mendapatkan capital gain saat SR012 diperjualkan di pasar sekunder.

"Apabila membeli dengan Rp 100 juta, apabila harga di pasar sekunder naik dari 100 menjadi 102, maka pokoknya menjadi Rp 102 juta, atau mendapatkan capital gain sebesar Rp 2 juta, selain dari kupon 6.3% tersebut," ujar Ivan.

Bagi Commonwealth sendiri, Ivan melihat SR012 berperan secara strategis untuk mengembangkan basis investor.

Baca Juga: Commonwealth berbagi strategi investasi di tengah penurunan IHSG

Menurutnya, bank Commonwealth merupakan salah satu yang memiliki jumlah investor reksadana terbanyak di Indonesia, maka sangat penting bagi bank Commonwealth untuk memperbesar jumlah investor tersebut karena nantinya akan berdampak ke kontribusi fee based income.

"Fee bagi agen penjual adalah 0.35%," tutur Ivan.

Baca Juga: Bunga deposito tertinggi 6,1%, bunga deposito BCA 4,3%, Mandiri 5,5%, BRI 5,8%

Ivan menjelaskan, saat ini Indonesia memiliki sekitar 2.5 juta investor domestik. Jumlah tersebut mengalami peningkatan empat kali lipat dibandingkan tiga tahun lalu.

Peningkatan tersebut karena model bisnis yang ditopang disrupsi teknologi seperti e-commerce & dompet digital. Sehingga bagi bank yang berfokus di nasabah retil yang menyediakan solusi finansial secara digital. Menurutnya, produk seperti SR012 akan sangat berperan dalam jangka waktu menengah dan panjang.

"SR012 ini kami sangat sarankan untuk dapat dikoleksi, selain berinvestasi untuk pribadi juga untuk menunjang pembangunan negara Indonesia," ujar Ivan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×